OJK NTT Tegaskan Aplikasi VIR Ilegal, Warga Diminta Waspada Penipuan Berkedok Lingkungan

KUPANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan masyarakat agar tidak terperdaya aplikasi penghasil uang Veolia International Resource (VIR) yang marak dipromosikan di media sosial.

Aplikasi tersebut dinyatakan ilegal dan terindikasi kuat menjalankan modus penipuan dengan skema ponzi.

Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu, menegaskan aplikasi itu tidak memiliki izin usaha dan tidak pernah terdaftar dalam pengawasan OJK.

Baca Juga:

• Polres Pelabuhan Belawan Gerebek Gudang BBM Diduga Oplosan, Ini Hasil Temuannya

"Aplikasi VIR tidak terdaftar dan tidak berizin di OJK.

Jadi ilegal," ujar Japarmen di Kupang, Rabu, 19 November.

Aplikasi VIR sempat menarik perhatian publik karena menawarkan cara mencari uang dengan mengunggah foto sampah.

Klaim tersebut, kata Japarmen, justru menjadi penanda awal adanya pola penipuan.

"Setiap anggota baru diminta menyetor uang sebagai syarat pendaftaran. Ini jelas mengarah ke skema ponzi," ujarnya.

Menurut OJK, VIR bukan sekadar aplikasi ilegal, tetapi juga memanfaatkan isu lingkungan dan figur publik untuk memperluas jangkauan.

"Mereka menggunakan tokoh masyarakat agar warga percaya," kata Japarmen.

Dalam satu hari pekan lalu, OJK NTT menerima tiga laporan korban dengan nilai kerugian beragam, mulai dari Rp4 juta hingga Rp40 juta.

Para korban diminta menyetor uang yang disebut sebagai "pajak hadiah" sebelum dapat menarik saldo dari aplikasi tersebut.

Japarmen menyebut pola penipuan seperti ini kerap menggunakan iming-iming keuntungan tinggi tanpa risiko.

"Keuntungan peserta lama berasal dari setoran anggota baru. Ketika tak ada orang yang bergabung, skema ini runtuh total," ujar dia.

OJK NTT mengirimkan laporan setiap pengaduan secara real time ke kantor pusat dan berkoordinasi dengan Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) serta Indonesia Anti-Scam Centre (IASC).

Termasuk upaya pemblokiran rekening yang diduga terkait VIR.

Namun, Japarmen menekankan bahwa perlindungan terbesar tetap berada pada masyarakat.

"Yang paling maksimal bisa kami lakukan adalah gerakan penyadaran. Begitu ada tawaran seperti ini, masyarakat perlu cek dua hal: Legal dan Logis atau 2L," ujarnya.

OJK mengimbau warga mengecek legalitas aplikasi keuangan melalui situs resmi OJK atau layanan telepon 157.

Adapun laporan terkait VIR dapat disampaikan melalui nomor (0380) 8554555, 081157157157, atau datang langsung ke kantor OJK NTT.*

(v/um)

Polres Pelabuhan Belawan Gerebek Gudang BBM Diduga Oplosan, Ini Hasil Temuannya

Tim Gabungan Bongkar Sawit Ilegal 18,5 Hektare di Kawasan Hutan Aceh Barat Daya

Polda Babel Bongkar Gudang Penimbunan BBM Subsidi, 42 Ton Diamankan

Ramalan Zodiak Hari Ini: Cancer Waspada, Leo Perlu Percaya Diri, Virgo Mudah Temukan Solusi

Bukan Sekadar Views, Begini Cara Meningkatkan Engagement TikTok Tanpa Bayar Iklan

Menkeu Purbaya Perintahkan Bea Cukai Datangi Pendukung Impor Baju Bekas Ilegal: “Anda Declare, Anda Penjahat!”