BREAKING NEWS
Senin, 08 Desember 2025

Media Asing Soroti Pantai Ora, ‘Surga Tersembunyi’ yang Terabaikan di Tengah Fokus Bali

- Sabtu, 09 Agustus 2025 18:54 WIB
Media Asing Soroti Pantai Ora, ‘Surga Tersembunyi’ yang Terabaikan di Tengah Fokus Bali
Pantai Ora di Pulau Seram, Maluku Tengah. (foto: telkomselhalo/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Keindahan alam Indonesia kembali mendapat sorotan dari media internasional.

Kali ini, The Straits Times dalam laporannya bertajuk "Paradise Beaches Sit Empty as Indonesia Bets on Saturated Bali", menyoroti potensi wisata yang belum tergarap optimal, salah satunya adalah Pantai Ora di Pulau Seram, Maluku Tengah.

Pantai Ora digambarkan sebagai surga tersembunyi dengan keindahan alami bak Maladewa namun dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.

Meski demikian, pantai ini disebut masih "terabaikan" dalam strategi pariwisata nasional karena pemerintah dinilai terlalu memusatkan pengembangan pariwisata pada Bali.

Dalam laporannya, The Straits Times secara kritis menyebut bahwa Bali kini menghadapi berbagai permasalahan seperti kemacetan, polusi suara, sampah plastik, hingga lonjakan wisatawan yang mengaburkan nilai spiritual pulau tersebut.

"Namun, di sanalah pemerintah menempatkan sebagian besar 'taruhan' pariwisatanya," tulis media asal Singapura itu, sembari mengutip berbagai kebijakan dan proyek besar yang terus digelontorkan untuk Bali, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Juni lalu.

Sayangnya, pendekatan tersebut belum memberikan hasil maksimal.

Pertumbuhan ekonomi Bali justru mengalami penurunan hingga 5,5 persen pada 2024, seiring turunnya rata-rata belanja wisatawan asing.

Terletak sekitar 1.600 kilometer dari Bali, Pantai Ora menawarkan suasana tenang, air sejernih akuarium, dan pesona tropis yang masih alami.

Namun, akses ke lokasi masih menjadi tantangan besar.

Wisatawan harus menempuh perjalanan dari Jakarta ke Ambon selama 3,5 jam, dilanjutkan kapal feri ke Pulau Seram selama dua jam, lalu perjalanan darat sekitar satu jam menuju Pantai Ora.

Pengelola resort lokal, Irgan Muddin, telah berulang kali melobi pemerintah agar membangun bandara di Pulau Seram demi mendongkrak kunjungan wisata.

Ia berharap hadirnya konektivitas langsung, baik domestik maupun internasional, bisa membantu kawasan ini berkembang sebagaimana Bali dahulu.

"Bandara bisa dibangun di Pulau Seram, yang akan memungkinkan penerbangan langsung dan membuka peluang besar untuk pariwisata Maluku," ujarnya.

Samer El Hajjar, dosen senior pemasaran dari Sekolah Bisnis NUS Singapura, juga menyoroti ketidaksesuaian antara potensi besar Indonesia dan eksekusi kebijakannya.

"Indonesia tidak kekurangan keindahan alam, tapi ada kesenjangan besar antara potensi dan kebijakan. Sayangnya, banyak potensi pariwisata luar Jawa yang belum dikelola optimal karena minimnya aksesibilitas dan infrastruktur pendukung," jelasnya.

Selain Pantai Ora, beberapa destinasi lain seperti Raja Ampat dan Pulau Samosir juga disebut mengalami hal serupa, yaitu belum terhubung dengan jaringan penerbangan internasional yang memadai.

Sorotan media asing ini diharapkan menjadi pengingat penting bagi pemangku kebijakan untuk tidak hanya bertumpu pada satu destinasi, melainkan mengembangkan kawasan-kawasan lain yang menyimpan pesona luar biasa.

Dengan pemerataan infrastruktur, promosi digital yang tepat sasaran, dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, destinasi seperti Pantai Ora dapat menjadi ikon baru pariwisata Indonesia di masa mendatang.*

(cn/a008)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru