BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

Miris! Siswa SD Naskat Bahu Terpaksa Belajar di Lantai Setelah Dana BOS Terpotong Hingga Nol

BITVonline.com - Minggu, 28 Juli 2024 10:56 WIB
Miris! Siswa SD Naskat Bahu Terpaksa Belajar di Lantai Setelah Dana BOS Terpotong Hingga Nol
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Pulau Taliabu, Maluku Utara — Sekolah Dasar (SD) Naskat Bahu di Kecamatan Taliabu Selatan, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan. Di tengah tuntutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, para siswa dan guru di sekolah ini harus berjuang melawan keterbatasan fasilitas yang sangat mendasar. Hampir seluruh ruang kelas di SD ini tidak dilengkapi dengan meja dan kursi, memaksa para siswa untuk belajar di lantai dalam kondisi yang jauh dari kata ideal.

Kondisi Fasilitas yang Memprihatinkan

Para siswa di SD Naskat Bahu terpaksa duduk dan belajar di lantai karena hampir tidak ada fasilitas kursi dan meja di ruang kelas mereka. Dalam situasi tersebut, mereka harus beradaptasi dengan kondisi yang kurang mendukung proses belajar mengajar. Tidak hanya ruang kelas, ruang guru pun mengalami kekurangan fasilitas yang sama. Di ruang guru, hanya terdapat satu set meja dan kursi yang digunakan oleh kepala sekolah, sementara para guru lainnya harus bekerja di lantai, mirip dengan kondisi siswa mereka.

Kepala Sekolah Ode Nurlela mengungkapkan rasa prihatin dan kesulitan yang dihadapi oleh pihak sekolah. “Kondisi ini sudah lama terjadi. Bahkan, SD Naskat Bahu harus berbagi waktu dengan siswa SMP yang masuk pada siang hari. Beberapa kelas memiliki kursi, tetapi jumlahnya tidak mencukupi sehingga siswa yang tidak kebagian harus melantai,” ujar Nurlela. Dia menambahkan bahwa selama dua tahun terakhir, sekolah mereka tidak menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Masalah Dana BOS

Menurut Kepala Sekolah Ode Nurlela, masalah ini semakin diperburuk oleh tidak diterimanya dana BOS yang sangat penting untuk mendukung operasional sekolah. “Selama dua tahun terakhir, dana BOS yang seharusnya diterima sekolah tidak pernah masuk ke rekening. Kami cek di Dapodik dan ternyata ada tulisan terpotong sesuai dengan uang yang disalurkan, sisanya nol,” ungkapnya. Dia menjelaskan bahwa pada tahun 2023, situasi yang sama terulang kembali dengan dana BOS yang tidak pernah diterima.

Nurlela menambahkan, “Kami mencoba mencari solusi dengan menggunakan fasilitas pribadi dan berutang untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Namun, kondisi ini jelas sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas pendidikan yang bisa kami berikan kepada siswa.”

Dampak Terhadap Proses Belajar Mengajar

Kondisi fasilitas yang sangat terbatas ini jelas mempengaruhi proses belajar mengajar di SD Naskat Bahu. Para siswa yang seharusnya mendapatkan kenyamanan saat belajar terpaksa harus beradaptasi dengan lingkungan yang tidak mendukung. Begitu pula dengan para guru yang harus bekerja dalam keadaan serba kekurangan. Kurangnya meja dan kursi juga dapat berdampak pada kualitas pengajaran dan interaksi antara guru dan siswa.

Pentingnya Tindakan Segera

Kondisi ini menunjukkan perlunya perhatian dan tindakan segera dari pihak berwenang untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah di daerah terpencil seperti SD Naskat Bahu tidak terabaikan. Bantuan dan dukungan yang tepat dalam bentuk fasilitas dan dana BOS sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan lingkungan belajar yang layak bagi siswa.

Pihak-pihak terkait diharapkan dapat segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi ini, sehingga para siswa dan guru di SD Naskat Bahu dapat memperoleh fasilitas yang memadai dan mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik.

(n/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru