BREAKING NEWS
Kamis, 11 September 2025

Memaknai Bulan Muharram 1447 H: Momentum Terbaik untuk Menyayangi Anak Yatim dan Memperbanyak Amal Saleh

Adelia Syafitri - Minggu, 13 Juli 2025 10:08 WIB
Memaknai Bulan Muharram 1447 H: Momentum Terbaik untuk Menyayangi Anak Yatim dan Memperbanyak Amal Saleh
Ilustrasi. (foto: Freepik.com)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Memasuki Bulan Muharram 1447 H yang jatuh hingga 25 Juli 2025, umat Islam diajak kembali untuk merenungkan makna bulan yang penuh keberkahan ini.

Muharram bukan sekadar bulan pertama dalam kalender Hijriyah, melainkan juga termasuk empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an (QS. At-Taubah: 36).

Di bulan suci ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal saleh, menjauhi dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ibadah dan kebaikan.

Baca Juga:

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah menyayangi dan menyantuni anak yatim, yang memiliki pahala besar dan menjadi jalan pintu surga, sesuai janji Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram" (HR. Muslim).

Baca Juga:

Selain keutamaan berpuasa, Muharram juga menjadi momentum meningkatkan amal sosial seperti memberi makan fakir miskin dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Anjuran menyayangi anak yatim sangat ditekankan dalam Islam.

Anak yatim merupakan golongan yang sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang, mengingat mereka kehilangan ayah sebagai penopang hidup.

Rasulullah SAW, yang juga yatim, mengajarkan bahwa menyantuni anak yatim mendapat ganjaran surga.

Dalam hadits Bukhari, beliau bersabda: "Aku dan orang yang menanggung anak yatim di surga seperti ini" sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan tengahnya.

Sebaliknya, Islam memberikan peringatan keras terhadap mereka yang memakan harta anak yatim secara zalim.

Dalam QS. An-Nisa ayat 10, Allah SWT berfirman bahwa orang yang melakukan perbuatan tersebut akan menelan api neraka yang menyala-nyala.

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Muslim Traveler Wajib Tahu: Cara Shalat Jamak di Perjalanan
ILMU TAUHID: Muraqabah sebagai Jalan Menuju Muhasabah
Sirah Nabawiyah dan Pelajaran Sosial: Peringatan Ibnu Khaldun untuk Generasi Kini
Kahiyang Ayu Traktir Anak Yatim Belanja di Awal Tahun Ajaran Baru
Berbaik Sangka Sesama Manusia, Jangan Menuduh Tanpa Bukti
Heboh! Kader PSI Bilang Jokowi Penuhi Syarat Jadi Nabi, MUI: Tidak Waras?
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru