BREAKING NEWS
Rabu, 27 Agustus 2025

Dari Monte Sole untuk Gaza: Kardinal Zuppi Bacakan Ribuan Nama Anak sebagai Simbol Duka dan Harapan

Justin Nova - Selasa, 26 Agustus 2025 15:09 WIB
Dari Monte Sole untuk Gaza: Kardinal Zuppi Bacakan Ribuan Nama Anak sebagai Simbol Duka dan Harapan
Kardinal Matteo Zuppi, Presiden Konferensi Waligereja Italia (foto : hidupkatolik.com)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Roma, Italia – Dalam sebuah aksi spiritual penuh makna, Kardinal Matteo Zuppi, Presiden Konferensi Waligereja Italia, memimpin doa selama tujuh jam untuk mengenang ribuan anak-anak yang menjadi korban konflik berkepanjangan di Gaza.

Aksi ini berlangsung di Monte Sole, sebuah tempat bersejarah yang dulunya menjadi saksi pembantaian tragis oleh pasukan Nazi tahun 1944.

Doa ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan yang bersatu dalam keheningan dan refleksi, sembari mendengarkan pembacaan nama lebih dari 4.000 anak yang tewas akibat konflik bersenjata di Palestina. Dokumen nama-nama tersebut terdiri dari 469 halaman dan dibacakan satu per satu selama tujuh jam penuh, menciptakan suasana penuh haru dan duka mendalam.

Baca Juga:

"Kota ini adalah tempat untuk mengenang dan memperhatikan para korban. Dari sebuah lokasi yang dahulu menjadi lambang kekejaman, kini menjadi ruang pengingat dan harapan akan dunia yang lebih damai," ucap Kardinal Zuppi dalam doanya.

Pemilihan lokasi Monte Sole bukan tanpa alasan. Tempat ini dipilih untuk menggugah kesadaran dunia bahwa sejarah kelam bisa menjadi landasan untuk membangun harapan dan perdamaian.

Baca Juga:

Krisis Kemanusiaan di Gaza

Menurut laporan Famine Early Warning Systems Network (FEWS NET) pada Agustus 2025, Gaza resmi dinyatakan dalam kondisi kelaparan. Sebanyak 20% rumah tangga mengalami kekurangan pangan ekstrem, dan 30% anak-anak menderita malnutrisi akut.

Seruan untuk Dunia

Zuppi dan para peserta tak hanya berdoa, tetapi juga menyerukan tindakan nyata dari komunitas internasional. Mereka menekankan bahwa dialog, diplomasi, dan empati harus menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan konflik ini.

"Doa ini adalah seruan kepada dunia agar tidak tinggal diam. Anak-anak Gaza bukan hanya statistik—mereka adalah wajah-wajah manusia yang hilang karena kekerasan," tutup Zuppi.*

(oz/j006)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Indonesia Kirim 10 Ribu Ton Beras untuk Palestina, Menlu Sugiono: "Mereka Tidak Sendiri"
Gereja Katolik Satu-satunya di Gaza Dihancurkan, Paus Leo XIV Serukan Perdamaian
Dukung Perdamaian Gaza, Prabowo Usulkan Two-State Solution: Apa Artinya?
Paus Leo XIV Desak Israel Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza: "Situasinya Semakin Menyedihkan"
Puan Maharani Tegas Tolak Pemindahan Paksa Warga Palestina: Gaza Adalah Rumah Mereka
Duka Mendalam di Gaza: Serangan Israel Kembali Telan Korban Sipil Usai Gencatan Senjata
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru