JAKARTA -Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin, Gusrizal, menjadi salah satu calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjalani tes wawancara di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/9/2024). Wawancara tersebut dipimpin oleh panitia seleksi (Pansel) KPK dan dihadiri oleh sejumlah panelis, termasuk anggota Pansel, Ahmad Erani Yustika.
Sesi wawancara ini menjadi sorotan terutama setelah munculnya pertanyaan mengenai pernikahan anak Gusrizal, Muhammad Khairi, dengan komika Kiky Saputri. Pernikahan tersebut berlangsung dengan meriah di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, yang menarik perhatian masyarakat luas.
Ahmad Erani Yustika menanyakan kepada Gusrizal mengenai biaya pesta yang dianggap mewah tersebut. Merespons pertanyaan itu, Gusrizal menjelaskan bahwa sebagian besar biaya pernikahan berasal dari sponsor atau endorse yang diperoleh Kiky Saputri sebagai seorang artis. “Masalah jodoh anak, saya enggak menyangka jodoh itu dapat artis. Ternyata, hampir semua biayanya berasal dari endorse,” ungkap Gusrizal.
Baca Juga:
Menurut Gusrizal, total biaya yang dikeluarkan untuk acara tersebut berkurang drastis berkat dukungan dari berbagai sponsor. Ia mengungkapkan, hanya sekitar seperempat dari total biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarganya. “Semuanya dibiayai oleh endorse, termasuk gedung dan makanan,” ujarnya.
Dalam wawancara tersebut, Pansel KPK juga menekankan pentingnya komitmen Gusrizal jika terpilih menjadi Dewas KPK. Ahmad Erani menegaskan, “Jika ada peristiwa atau acara keluarga di masa mendatang, bagaimana sikap Anda?” Gusrizal dengan tegas menyatakan bahwa ia akan lebih berhati-hati untuk menjaga integritas jabatannya. “Tentu saya akan jaga. Jangan sampai karena jabatan saya, ada hal-hal yang tidak etis,” katanya.
Baca Juga:
Pernikahan anak Gusrizal dengan Kiky Saputri, yang berlangsung pada 28 Januari 2023, juga menuai kritik dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI). Ketua PBHI, Julius Ibrani, menyoroti adanya ketidakcocokan antara laporan kekayaan Gusrizal dan biaya pernikahan yang mewah tersebut. Dalam laporan kekayaannya pada 18 Januari 2024, Gusrizal mencatatkan total kekayaan sebesar Rp 6.904.009.388.
Gusrizal menjelaskan bahwa pesta pernikahan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Ketua Mahkamah Agung (MA), M. Syarifuddin, dan mantan Ketua MA, Hatta Ali. “Kami ingin merayakan momen bahagia ini dengan orang-orang terdekat,” tuturnya.
Proses seleksi calon Dewas KPK diharapkan dapat menghasilkan individu-individu yang berkualitas dan berintegritas, terutama di tengah sorotan masyarakat terkait transparansi dan akuntabilitas di lembaga penegakan hukum ini. Gusrizal pun menjadi salah satu tokoh yang harus menghadapi tantangan tersebut di tengah isu yang menyelimuti pernikahan anaknya.
(N/014)
MEDAN Sumatera Utara mungkin bukan destinasi wisata yang memanjakan secara infrastruktur seperti Bali atau Yogyakarta. Namun, justru di ba
Pariwisata
MEDAN Startup teknologi asal Tiongkok, DeepSeek, bersiap meramaikan pasar kecerdasan buatan global dengan meluncurkan agen AI generasi t
Sains & Teknologi
JAKARTA Menteri Kehutanan sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, memberikan klarifikasi ter
Hukum dan Kriminal
MEDAN Di tengah upaya Bank Indonesia (BI) mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pelonggaran moneter, sejumlah bank besar milik negara me
Ekonomi
JAKARTA Kabar kurang menyenangkan datang dari komedian ternama Entis Sutisna, atau yang akrab disapa Sule. Pelawak asal Cimahi itu tenga
Entertainment
JAKARTA Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap adanya lonjakan aduan masyarakat terkait penipuan keuangan yang memanfaatkan teknologi k
Peristiwa
MEDAN Samsung resmi mengumumkan perluasan program One UI 8 Beta ke lebih banyak perangkat Galaxy. Antarmuka terbaru ini bukan sekadar pe
Sains & Teknologi
MEDAN Di era serba digital, peluang mendapatkan uang tambahan secara online semakin terbuka lebar. Salah satu bentuk insentif digital ya
Ekonomi
JAKARTA Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia mengonfirmasi adanya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap dala
Nasional
MEDAN Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, menginstruksikan langkah darurat menyusul penangkapan ratusan warga negaranya dalam operasi
Internasional