
Jalan Menuju Puncak Bogor Macet 3 KM Akibat Libur Panjang Tahun Baru Islam
bitvonline.comArus lalu lintas di ruas Jalan Ciawi menuju kawasan wisata Puncak, Bogor, mengalami kemacetan parah sepanjang 3 kilometer pada
Nasional
BITVONLINE.COM –Kondisi ekonomi yang tidak stabil semakin menghimpit kehidupan masyarakat, namun tidak sedikit yang justru mencari pelarian dengan membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tampak mewah namun sesungguhnya tidak esensial. Salah satu fenomena yang muncul adalah fenomena “lipstick effect”, yaitu kecenderungan konsumen membeli produk-produk kecantikan secara impulsif sebagai bentuk pelarian dari situasi ekonomi yang memburuk.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menjelaskan bahwa fenomena ini sudah ada sejak tahun 1970-an di Amerika Serikat. Ketika terjadi resesi ekonomi, banyak perempuan yang membeli lipstik dan produk kecantikan lainnya untuk menghibur diri.
“Fenomena lipstick effect ini terjadi ketika ekonomi melambat. Pembelian kosmetik, perawatan tubuh, dan produk kecantikan lainnya cenderung meningkat secara impulsif. Ini adalah cara untuk melarikan diri dari kondisi ekonomi yang buruk,” jelas Bhima , Sabtu (4/1/2025).
Baca Juga:
Bhima melanjutkan, di tengah pendapatan yang menurun, masyarakat lebih memilih untuk membeli produk kecantikan ketimbang melakukan liburan atau rekreasi. Hal ini tercermin dengan semakin banyaknya varian produk kecantikan yang dijual, mulai dari masker wajah hingga masker payudara. Bahkan, toko retail yang berkembang pesat kini adalah toko yang menjual produk-produk perawatan tubuh dan kecantikan.
“Saat ini varian produk kecantikan semakin beragam. Masker tidak hanya untuk wajah, ada masker payudara. Toko retail produk kecantikan juga banyak bermunculan, ini menunjukkan bahwa lipstick effect masih sangat kuat,” tambahnya.
Baca Juga:
Di sisi lain, Bhima juga mencatat adanya fenomena “underwear effect” yang merupakan kebalikan dari lipstick effect, dimana kaum pria justru menahan pembelian barang-barang non-esensial seperti pakaian dalam. Hal ini terjadi karena pria cenderung lebih sedikit memperhatikan penampilan saat kondisi ekonomi sedang terpuruk.
Namun, Bhima juga menjelaskan bahwa fenomena lipstick effect tidak hanya dialami oleh perempuan. Bagi pria, bentuk pelarian tersebut bisa dilihat dalam meningkatnya perilaku berjudi online sebagai bentuk hiburan dalam masa-masa sulit.
“Lipstick effect lebih dominan pada perempuan, namun pada laki-laki, bentuk pelariannya bisa melalui judi online. Ini karena mereka mencari hiburan saat lapangan pekerjaan terbatas,” ungkap Bhima.
(N/014)
bitvonline.comArus lalu lintas di ruas Jalan Ciawi menuju kawasan wisata Puncak, Bogor, mengalami kemacetan parah sepanjang 3 kilometer pada
NasionalJAKARTA Komitmen pemerintah dalam memperluas akses energi bersih dan berkelanjutan kembali ditegaskan lewat peresmian 47 Pembangkit Listrik
PemerintahanJAKARTA Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Uta
BeritaJAMBI Komitmen pelestarian budaya lokal kembali digaungkan melalui Pemilihan Duta Wastra Provinsi Jambi 2025, yang sukses digelar di Lippo
Seni dan BudayaTokyo, Jepang YouTuber asal Indonesia, Jess No Limit, kembali mencetak sejarah. Pada Jumat, 13 Juni 2025, ia menerima dua penghargaan be
EntertainmentDairi, Sumatera Utara Gempa bumi dengan magnitudo 3,1 mengguncang wilayah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi, 28 Juni 2025
PeristiwaBIREUN Seorang calon pengantin perempuan berinisial F (29), warga Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, resmi menggugat Kepala Puskesmas
BeritaMEDAN Toxic masculinity atau maskulinitas toksik merupakan serangkaian perilaku dan keyakinan yang berakar dari norma gender lakilaki trad
Sains & TeknologiJAKARTA Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami penurunan signifikan. Pada Sabtu (28/6/2025), harga emas ukuran
EkonomiJAKARTA Pemerintah Indonesia dan Malaysia resmi menyepakati kerja sama pengelolaan bersama (joint development) Blok Ambalat, wilayah perai
Ekonomi