JAKARTA -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga mencapai 6% pada perdagangan hari Selasa (18/3/2025), yang menyebabkan terjadinya trading halt di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menanggapi hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera merespons dengan langkah strategis.
Pada Rabu (19/3/2025), OJK berencana meluncurkan kebijakan baru yang lebih terstruktur untuk meredakan ketegangan di pasar saham dan mengembalikan stabilitas.
"Insyaallah, besok kita akan meluncurkan kebijakan yang akan kami terapkan," ujar Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, setelah berbincang dengan Komisi XI DPR di Gedung BEI.
Kebijakan yang akan diterapkan oleh OJK ini mendapat dukungan penuh dari Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco dan Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun.
Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan investor di tengah gejolak yang terjadi.
Sebelumnya, OJK telah mengadakan konferensi pers pada awal Maret terkait volatilitas pasar saham.
Inarno mengingatkan masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan terbaru dan memahami kebijakan yang akan diterapkan guna menjaga stabilitas IHSG.
Selain itu, kunjungan langsung anggota Komisi XI DPR bersama OJK ke BEI bertujuan untuk memperkuat kepercayaan pasar yang sempat terguncang.
Menurut Inarno, tidak ada peristiwa fundamental signifikan yang memicu penurunan drastis IHSG tersebut, mengingat kejadian serupa terakhir kali terjadi pada masa pandemi Covid-19 pada 2020.
"OJK berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan kestabilan IHSG dan menenangkan pasar," kata Sufmi Dasco.
Ia berharap kebijakan yang akan diluncurkan dapat memberikan dampak positif bagi pasar dan investor.