JAKARTA -Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani membantah kabar bahwa perusahaan asal Korea Selatan, LG Energy Solution, sepenuhnya menarik diri dari proyek investasi baterai kendaraan listrik senilai US$ 9,8 miliar di Indonesia.
Rosan menegaskan bahwa LG hanya mengundurkan diri dari sebagian proyek dalam konsorsium yang telah dijalin sejak tahun 2020.
Ia menjelaskan bahwa dari empat rencana joint venture (JV) yang telah disepakati, LG telah menyelesaikan keterlibatannya di JV nomor 4 senilai US$ 1,1 miliar.
"Jadi memang berita yang kemarin mereka mundur itu bukan mundur semuanya, nggak. Mereka sudah selesai di JV nomor 4," ujar Rosan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Menurut Rosan, keputusan penghentian kerja sama bukan sepenuhnya berasal dari pihak LG.
Ia menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebagai pihak yang lebih dulu mengambil langkah tersebut karena negosiasi yang terlalu lama.
"Sebetulnya lebih tepatnya kami yang memutus. Karena memang negosiasi ini sudah terlalu lama, sedangkan kita ingin semua ini berjalan cepat," tambahnya.
Surat penghentian negosiasi telah dikirimkan Kementerian ESDM kepada CEO LG Chem dan LG Energy Solution pada 31 Januari 2025.
Meski LG mundur, Rosan memastikan proyek strategis ini tetap berjalan dengan nilai investasi yang sama, yaitu US$ 9,8 miliar.