
Lasarus: Sikap PDIP Sebagai Penyeimbang Pemerintahan Prabowo Ditetapkan Lewat Pembahasan Alot
BALI Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat, Lasarus, mengungkapkan bahwa sikap politik partainya sebagai penyeimbang pemerintahan Pres
PolitikJAKARTA -Harga minyak mentah dunia diperkirakan akan menutup perdagangan pekan ini dengan penurunan lebih dari 1%, seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan produksi OPEC+ serta ketidakpastian hukum terkait tarif impor di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Jumat (30/5/2025) pukul 08.04 WIB, minyak Brent turun 26 sen atau 0,41% menjadi US$ 63,89 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 27 sen atau 0,44% ke level US$ 60,67 per barel.
Tarif Impor AS Kembali Berlaku, Pasar Resah
Baca Juga:
Penurunan harga ini salah satunya dipicu oleh keputusan pengadilan banding federal AS pada Kamis (29/5), yang memutuskan untuk mengaktifkan kembali tarif impor era Presiden Donald Trump. Keputusan ini membatalkan putusan sebelumnya dari pengadilan perdagangan yang sempat menangguhkan tarif tersebut.
Penangguhan tarif yang sempat terjadi sehari sebelumnya telah menyebabkan harga minyak anjlok lebih dari 1%, karena pelaku pasar mulai mengantisipasi dampak ekonomi lanjutan. Kini dengan ketidakpastian yang kembali meningkat, proses hukum tarif impor akan terus menjadi sentimen negatif bagi pasar energi global.
Baca Juga:
Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) dijadwalkan menggelar pertemuan penting pada Sabtu (1/6/2025). Fokus utama pertemuan ini adalah pembahasan kemungkinan kenaikan produksi minyak yang akan dimulai pada Juli 2025.
Namun, tekanan juga datang dari internal organisasi. OPEC disebut tengah menegur beberapa anggotanya yang memproduksi melampaui batas kuota, termasuk Kazakhstan.
"Pasar berada dalam ketegangan. Jika produksi naik dan ketidakpastian hukum di AS terus berlanjut, harga minyak bisa jatuh lebih dalam," ungkap analis pasar energi dari Global Oil Watch.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi, termasuk faktor hukum di AS dan geopolitik produksi OPEC+, pasar global saat ini tengah menanti arah pasti kebijakan energi di paruh kedua 2025. Investor dan pelaku pasar diimbau waspada terhadap volatilitas tinggi dalam beberapa pekan mendatang.*
(bs/J006)
BALI Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat, Lasarus, mengungkapkan bahwa sikap politik partainya sebagai penyeimbang pemerintahan Pres
PolitikDELI SERDANG Warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria di sebuah p
PeristiwaJAKARTA Cuaca di seluruh wilayah DKI Jakarta hari ini, Minggu (3/8/2025), diprediksi mengalami hujan ringan. Berdasarkan data dari Badan M
NasionalJAKARTA Suasana Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu pagi (3/8/2025) berbeda dari biasanya. Parade budaya dari
NasionalSUMUT Cuaca di berbagai wilayah Sumatera Utara pada hari ini (3 Agustus 2025) didominasi oleh kondisi berawan dan hujan ringan. Berdasarka
NasionalBANDA ACEH Dalam kajian Ahad Subuh di Masjid Taqwa Muhammadiyah Banda Aceh (3/8), Prof. Dr. Al Yasa&039 Abubakar, dosen UIN ArRaniry, m
AgamaJAKARTA Meski rutin mengepel, lantai rumah sering kali tetap terasa kotor, lengket, atau penuh debu keesokan harinya. Ternyata, kesalahan
Sains & TeknologiBALI Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, secara resmi menutup Kongres ke6 PDIP yang berlangsung di Bali Nusa Dua Conventio
PolitikTEBING TINGGI Seorang residivis kasus narkotika berinisial S (42), warga Kelurahan Mekar Sentosa, kembali harus berurusan dengan hukum. Ia
Hukum dan KriminalJAKARTA Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka menyatakan dukungannya atas langkah Presiden Prabowo Subianto yang memberi
Nasional