Sebagai tambahan, Indonesia juga membuka peluang kerja sama investasi bagi AS di sektor mineral penting seperti tembaga, nikel, dan bauksit.
Ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang RI untuk memposisikan diri sebagai mitra strategis AS di sektor energi dan manufaktur berbasis mineral.
Dengan surplus perdagangan barang senilai 17,9 miliar dolar AS pada 2024, Indonesia berharap langkah ini dapat semakin mempererat hubungan bilateral sekaligus menguntungkan sektor ekspor domestik.*