BREAKING NEWS
Kamis, 24 Juli 2025

Presiden Prabowo Tegaskan Tolak Ekonomi Neoliberalisme: Kekayaan Tidak Pernah Menetes ke Bawah

Abyadi Siregar - Rabu, 23 Juli 2025 21:34 WIB
71 view
Presiden Prabowo Tegaskan Tolak Ekonomi Neoliberalisme: Kekayaan Tidak Pernah Menetes ke Bawah
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam acara puncak perayaan Harlah ke-27 PKB di JCC Senayan, Jakarta, Rabu malam (23/7/2025). (foto: tangkapan layar yt dpp pkb)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara tegas menolak konsep ekonomi neoliberalisme yang menurutnya tidak memberikan manfaat nyata bagi rakyat kelas bawah.

Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam acara puncak perayaan Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Rabu malam (23/7/2025).

Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti masih banyaknya masalah sosial di Indonesia seperti ketimpangan kepemilikan rumah layak, kelaparan, stunting pada anak-anak, dan kesulitan mencari pekerjaan.

Dia menegaskan, kondisi seperti itu bukanlah tujuan negara dan tidak boleh dibiarkan terus berlangsung.

"Di pembukaan UUD 1945, sudah jelas tujuan bernegara adalah melindungi seluruh bangsa Indonesia dari kemiskinan, kelaparan, dan ketidakadilan," ujar Prabowo.

"Tujuan bernegara juga memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta menjamin ketertiban dunia berdasarkan keadilan sosial."

Presiden Prabowo menegaskan, Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menggarisbawahi bahwa perekonomian harus disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan, bukan atas asas konglomerasi dan monopoli.

"Semua rakyat Indonesia harus diperlakukan sebagai keluarga," tegasnya.

Namun, menurut Prabowo, tujuan nasional tersebut bertentangan dengan mazhab ekonomi neoliberalisme yang membiarkan segelintir orang kaya semakin kaya dengan harapan kekayaan mereka akan menetes ke bawah.

Prabowo menyebut teori tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.

"Menurut teori neoliberal, biar segelintir orang tambah kaya, lama-kelamaan kekayaan itu akan menetes ke bawah," jelas Prabowo.

"Tapi kenyataannya, menetesnya sangat lama. Bisa 200 tahun bahkan kita sudah tiada. Jadi itu tidak benar. Tidak ada setetes pun yang menetes ke bawah. Kita hanya diakal-akalin."

Editor
: Paul Antonio Hutapea
Tags
komentar
beritaTerbaru