BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Menperin Peringatkan Pelaku Industri: Jangan Ada PHK!

Adelia Syafitri - Kamis, 24 Juli 2025 17:56 WIB
75 view
Menperin Peringatkan Pelaku Industri: Jangan Ada PHK!
Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita. (foto: tangkapan layar ig agusgumiwangk)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TANGERANG — Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, secara tegas meminta pelaku industri untuk tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap tenaga kerja di tengah tekanan ekonomi global yang masih berlangsung.

Pernyataan tersebut disampaikan Agus dalam pembukaan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025).

Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas iklim usaha guna memastikan industri nasional tetap menjadi tulang punggung ekonomi, khususnya di sektor manufaktur.

Baca Juga:

"Ini perintah dari pemerintah, jangan ada PHK! Kami berkomitmen menciptakan iklim usaha yang stabil, termasuk menjaga harga terjangkau dan memastikan sektor manufaktur tetap menjadi penopang lapangan kerja," ujar Agus.

Agus menjelaskan, sekitar 75–80 persen output sektor manufaktur Indonesia diserap oleh pasar dalam negeri, sementara 20–25 persen sisanya diekspor.

Baca Juga:

Karena itu, perlindungan terhadap pasar domestik dianggap sebagai langkah krusial untuk menjaga stabilitas industri nasional.

"Sangat penting bagi pemerintah untuk bisa melindungi pasar industri dalam negeri," tegasnya.

Menperin juga membandingkan kinerja industri otomotif Indonesia dengan Tiongkok, yang berhasil mencatat kenaikan produksi sebesar 10,9 persen (year-on-year) dan peningkatan penjualan domestik sebesar 9,6 persen sepanjang Januari hingga Mei 2025.

Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari kebijakan subsidi dan penetapan harga kompetitif yang diterapkan oleh pemerintah Tiongkok.

Di tengah tantangan global seperti kenaikan harga bahan baku, fluktuasi nilai tukar dolar AS, dan gangguan rantai pasok, Agus menekankan bahwa langkah antisipatif harus diambil secara bijak dan adaptif.

"Tekanan eksternal memang tidak bisa dihindari, tetapi bisa dikelola. Prioritas kami tetap pada menjaga resiliensi industri dan daya beli masyarakat," tutupnya.*

Editor
: Raman Krisna
Tags
komentar
beritaTerbaru