BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Harga Emas Antam Naik, 1 Gram Tembus Rp1,934 Juta pada Minggu 27 Juli 2025

Adelia Syafitri - Minggu, 27 Juli 2025 09:22 WIB
64 view
Harga Emas Antam Naik, 1 Gram Tembus Rp1,934 Juta pada Minggu 27 Juli 2025
Ilustrasi. (foto: Logam Mulia)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini, Minggu (27/7/2025).

Kenaikan ini terjadi pada seluruh varian berat emas, mulai dari ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Berdasarkan data dari laman resmi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, emas batangan ukuran 1 gram kini dijual seharga Rp1.934.000, naik Rp19.000 dibandingkan harga perdagangan Sabtu (26/7).

Baca Juga:

Sementara itu, emas ukuran 0,5 gram juga naik Rp9.500 menjadi Rp1.017.000.

Kenaikan ini menunjukkan tren positif harga logam mulia dalam negeri, seiring dengan sentimen pasar global yang tetap waspada terhadap ketidakpastian ekonomi dan inflasi.

Baca Juga:

Rincian Harga Emas Antam per Minggu, 27 Juli 2025:

0,5 gram: Rp1.017.000

1 gram: Rp1.934.000

2 gram: Rp3.808.000

3 gram: Rp5.687.000

5 gram: Rp9.445.000

10 gram: Rp18.835.000

25 gram: Rp46.962.000

50 gram: Rp93.845.000

100 gram: Rp187.612.000

250 gram: Rp468.765.000

500 gram: Rp937.320.000

1.000 gram: Rp1.874.600.000

Sementara itu, harga buyback atau penjualan kembali emas Antam hari ini tetap di level Rp1.761.000 per gram, tidak mengalami perubahan dibandingkan hari sebelumnya.

Sebagai catatan, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% bagi pemilik NPWP dan 0,9% bagi non-NPWP.

Sedangkan untuk penjualan kembali (buyback) emas dengan nilai di atas Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% untuk pemilik NPWP, dan 3% untuk non-NPWP.

Pajak tersebut langsung dipotong dari nilai transaksi.

Kenaikan harga emas Antam ini menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dalam bentuk logam mulia, terutama di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.*

(bi/a008)

Editor
: Raman Krisna
Tags
komentar
beritaTerbaru