BREAKING NEWS
Senin, 03 November 2025

Rupiah Melemah ke Rp16.450 per Dolar AS, Mata Uang Asia Cenderung Menguat

Raman Krisna - Kamis, 04 September 2025 10:11 WIB
Rupiah Melemah ke Rp16.450 per Dolar AS, Mata Uang Asia Cenderung Menguat
ilustrasi (foto : bussiness insight)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada awal perdagangan hari ini. Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot exchange pada pukul 09.21 WIB berada di level Rp16.450 per dolar AS, turun 34,5 poin atau 0,21 persen dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.

Kontras dengan Mata Uang Asia Lainnya

Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia justru menunjukkan penguatan tipis terhadap dolar AS:

Yen Jepang naik 0,01%

Dolar Hong Kong naik 0,02%

Dolar Taiwan naik 0,12%

Peso Filipina naik 0,10%

Rupee India naik 0,10%

Ringgit Malaysia naik 0,01%

Namun, tidak semua mata uang Asia menguat. Beberapa mengalami pelemahan:

Dolar Singapura turun 0,05%

Won Korea Selatan turun 0,16%

Baht Thailand turun 0,02%

Yuan Tiongkok stagnan

Rupiah Masih Tertekan Sentimen Global

Melemahnya rupiah hari ini disinyalir masih dipengaruhi oleh sentimen global, khususnya kekhawatiran terhadap sikap hawkish The Fed dan prospek perlambatan ekonomi global. Pasar juga menanti data ekonomi lanjutan dari Amerika Serikat yang dapat menentukan arah kebijakan suku bunga berikutnya.

Sehari sebelumnya (3/9), rupiah ditutup relatif stabil, hanya turun tipis sebesar 0,01% ke posisi Rp16.415 per dolar AS.

Namun, kondisi pasar obligasi dalam negeri terlihat lebih rentan, dengan indeks obligasi turun 0,06% dan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun naik sebesar 3 basis poin menjadi 6,40%.

Outlook Tetap Waspada

Para analis memperkirakan tekanan terhadap rupiah masih berpotensi berlanjut dalam jangka pendek, terutama jika arus modal asing terus keluar dari pasar keuangan Indonesia.

Pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan terus menjaga stabilitas pasar melalui intervensi ganda dan kebijakan makroprudensial untuk menjaga daya tahan nilai tukar rupiah.*

(bs/j006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru