Energi Kita, Pilihan Siapa?
OlehAdrian Azhar Wijanarko. adsenseKASUS sepeda motor yang mendadak brebet usai mengisi Pertalite bukan sekadar gangguan mesin. Ini menja
Opini
JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat tipis pada pembukaan perdagangan Kamis pagi (30/10/2025).
Meski dolar AS tengah mendapat sentimen positif dari kebijakan The Federal Reserve (The Fed), mata uang Garuda masih mampu mencatatkan pergerakan di zona hijau.
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp16.610 per USD, menguat tujuh poin atau 0,04 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.617 per USD.Baca Juga:
Namun, data dari Yahoo Finance menunjukkan perbedaan tipis, di mana rupiah berada di posisi Rp16.626 per USD, atau sedikit melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp16.615 per USD.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp16.570–Rp16.620 per USD.
Menurutnya, salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis (30/10/2025).
"Selain pertemuan Trump dengan Xi, kebijakan The Fed juga menjadi sorotan utama pasar. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, yang berpotensi menekan dolar AS," jelas Ibrahim.
Ia menambahkan, investor akan mencermati arah kebijakan moneter yang disampaikan oleh Ketua The Fed Jerome Powell. Jika Powell memberi sinyal bahwa pemotongan suku bunga berikutnya akan ditunda, dolar AS berpotensi kembali menguat.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan niat untuk memangkas tarif 20 persen atas impor bahan kimia prekursor fentanil dari Tiongkok menjelang pertemuannya dengan Xi Jinping.
"Setelah kunjungan ke Tokyo, Trump tiba di Korea Selatan pada Rabu untuk menghadiri pertemuan puncak di Gyeongju bersama Presiden Korea Selatan Lee Jae-Myung," kata Ibrahim.
Dari dalam negeri, lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat utang jangka panjang Indonesia (Sovereign Credit Rating) di level BBB+ dengan outlook stabil pada 24 Oktober 2025.
Keputusan tersebut, menurut Ibrahim, akan menjadi sentimen positif bagi pasar dan menambah kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
OlehAdrian Azhar Wijanarko. adsenseKASUS sepeda motor yang mendadak brebet usai mengisi Pertalite bukan sekadar gangguan mesin. Ini menja
Opini
MEDAN Perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI), Perplexity, resmi menandatangani kerja sama multitahun dengan Getty Images Holdings
Sains & Teknologi
MEDAN Mayoritas harga pangan utama di Indonesia tercatat menurun pada perdagangan hari ini, Senin (3/11/2025), dibandingkan hari sebelum
Ekonomi
DELI SERDANG Kepala Desa Sambirejo Timur, M. Arifin, menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi muda yang berakhlak, kreatif, dan
Pemerintahan
MEDAN Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.649 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/11/2
Ekonomi
MEDAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan pekan ini dengan penguatan, naik 0,78 atau 63,33 poin ke level 8.227,20 pa
Ekonomi
MEDAN Harga emas Antam kembali turun pada perdagangan Senin (3/11/2025). adsenseBerdasarkan data resmi dari situs Logam Mulia, penurun
Ekonomi
BATU BARA Warga Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, digemparkan oleh sebuah insiden berdarah yang diduga merupakan aksi percob
Peristiwa
DELI SERDANG Car Free Day (CFD) yang menjadi agenda rutin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang kembali digelar, Minggu (2/11/2025)
Pemerintahan
MEDAN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata melalui kolaborasi lintas sektor, salah satu
Pariwisata