Disebut Ucapkan Kata ‘Tolol’, Ahmad Sahroni Dapat Pembelaan Ahli di Sidang MKD
JAKARTA Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terhadap lima anggota DPR nonaktif kembali digelar pada Senin (3/11/2025). adsens
Politik
JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat tipis pada pembukaan perdagangan Kamis pagi (30/10/2025).
Meski dolar AS tengah mendapat sentimen positif dari kebijakan The Federal Reserve (The Fed), mata uang Garuda masih mampu mencatatkan pergerakan di zona hijau.
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp16.610 per USD, menguat tujuh poin atau 0,04 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.617 per USD.Baca Juga:
Namun, data dari Yahoo Finance menunjukkan perbedaan tipis, di mana rupiah berada di posisi Rp16.626 per USD, atau sedikit melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp16.615 per USD.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp16.570–Rp16.620 per USD.
Menurutnya, salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis (30/10/2025).
"Selain pertemuan Trump dengan Xi, kebijakan The Fed juga menjadi sorotan utama pasar. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, yang berpotensi menekan dolar AS," jelas Ibrahim.
Ia menambahkan, investor akan mencermati arah kebijakan moneter yang disampaikan oleh Ketua The Fed Jerome Powell. Jika Powell memberi sinyal bahwa pemotongan suku bunga berikutnya akan ditunda, dolar AS berpotensi kembali menguat.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan niat untuk memangkas tarif 20 persen atas impor bahan kimia prekursor fentanil dari Tiongkok menjelang pertemuannya dengan Xi Jinping.
"Setelah kunjungan ke Tokyo, Trump tiba di Korea Selatan pada Rabu untuk menghadiri pertemuan puncak di Gyeongju bersama Presiden Korea Selatan Lee Jae-Myung," kata Ibrahim.
Dari dalam negeri, lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat utang jangka panjang Indonesia (Sovereign Credit Rating) di level BBB+ dengan outlook stabil pada 24 Oktober 2025.
Keputusan tersebut, menurut Ibrahim, akan menjadi sentimen positif bagi pasar dan menambah kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
"Peringkat kredit yang tetap stabil menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia masih terjaga, sehingga berpotensi menopang penguatan rupiah di jangka pendek," ujarnya.
Dengan kombinasi faktor eksternal dan domestik tersebut, rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang Rp16.570–Rp16.620 per USD hingga penutupan perdagangan hari ini.*
(mt/M/006)
JAKARTA Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terhadap lima anggota DPR nonaktif kembali digelar pada Senin (3/11/2025). adsens
Politik
JAKARTA Timnas Indonesia hingga kini belum juga memiliki pelatih baru setelah berpisah dengan Patrick Kluivert. adsensePosisi pelatih
Olahraga
JAKARTA Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, memastikan bahwa PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tidak berpartisipasi da
Pemerintahan
JAKARTA Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Ferry Juliantono memastikan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) akan mulai beroperas
Pemerintahan
JAKARTA Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa komoditas telur dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktobe
Ekonomi
JAKARTA Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (3/11).adsenseRupiah ditutup di
Ekonomi
SINGARAJA Semangat persaudaraan dan sportivitas dunia menggema dari jantung Bali Utara. adsenseGubernur Bali Wayan Koster secara resmi
Seni dan Budaya
JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Presiden Prabowo Sub
Pemerintahan
JAKARTA Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menegaskan bahwa perusahaan yang melakukan pem
Pemerintahan
JAKARTA Polisi mengungkapkan alasan di balik penggunaan narkoba oleh musisi sekaligus aktor Onadio Leonardo atau Leonardo Arya. adsense
Hukum dan Kriminal