BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

Darurat Narkoba di Desa Percut, Aparat Diam, Warga Menuding Ada Kongkalikong

BITVonline.com - Jumat, 03 Januari 2025 11:06 WIB
Darurat Narkoba di Desa Percut, Aparat Diam, Warga Menuding Ada Kongkalikong
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN  – Peredaran narkoba di Desa Percut dan Desa Cinta Damai, Kabupaten Deli Serdang, kian memprihatinkan. Aktivitas jual beli sabu berlangsung terang-terangan, siang dan malam, tanpa ada rasa takut dari pelakunya. Dua bandar narkoba, berinisial J dan Y, diduga menjadi aktor utama di balik bisnis haram ini. Ironisnya, meski aktivitas ini sudah sangat meresahkan warga, kedua bandar tersebut seperti kebal hukum.

Kritik tajam dilontarkan warga kepada pihak Polsek Percut Polrestabes Medan, termasuk Babinsa yang bertugas di desa. “Tidak mungkin aparat tidak tahu. Peredaran narkoba ini sudah seperti pasar bebas. Kalau mereka tidak bertindak, besar kemungkinan ada kongkalikong,” ujar salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Warga menduga, adanya praktik suap atau upeti menjadi alasan di balik diamnya aparat terhadap situasi ini. “Kalau benar-benar bersih, tidak mungkin peredaran narkoba sebesar ini luput dari perhatian mereka,” imbuhnya.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: di mana komitmen aparat dalam memberantas narkoba? Babinsa, yang seharusnya menjadi ujung tombak keamanan desa, justru dipertanyakan keberpihakannya. Warga curiga, para bandar memiliki akses langsung kepada oknum aparat untuk “mengamankan” bisnis mereka.

Jika dugaan warga ini benar, maka tindakan ini tidak hanya melukai kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum, tetapi juga memberikan ruang bagi kejahatan narkoba untuk semakin berkembang.

Warga mendesak aparat, baik dari kepolisian maupun militer, untuk segera membersihkan Desa Percut dan Desa Cinta Damai dari peredaran narkoba. “Kami sudah tidak tahan. Desa ini darurat narkoba. Jika tidak ada tindakan tegas, masa depan generasi muda di sini akan hancur,” tegas warga.

Jangan sampai diamnya aparat menjadi bukti bahwa hukum memang bisa dibeli.

(RED)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru