BREAKING NEWS
Senin, 29 September 2025

Tega! Wadison Pasaribu yang Sempat Histeris Ternyata Pelaku Pemb*nuhan Istri, Terungkap Berkat Kesaksian Anak

Adelia Syafitri - Rabu, 04 Juni 2025 11:25 WIB
Tega! Wadison Pasaribu yang Sempat Histeris Ternyata Pelaku Pemb*nuhan Istri, Terungkap Berkat Kesaksian Anak
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KOTA SERANG – Fakta mengejutkan terungkap dalam kasus kematian tragis Petry Sihombing (35), warga Perumahan Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Sang suami, Wadison Pasaribu (47), yang sebelumnya histeris meratapi kepergian istrinya, ternyata adalah pelaku pembunuhan keji tersebut.

Peristiwa memilukan itu terungkap setelah anak korban yang masih berusia 7 tahun memberikan kesaksian jujur kepada pihak kepolisian.

Sang anak mengaku diperintahkan ayahnya sendiri untuk keluar rumah dan meminta pertolongan warga pada Minggu dini hari, 1 Juni 2025, sekitar pukul 05.00 WIB.

"Jadi awalnya si anak ngomong kalau dirinya disuruh ayahnya untuk minta tolong ke luar rumah," ujar seorang tetangga, Siti Maryam, Rabu (4/6/2025).

Sebelumnya, Petry ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tengkurap dengan tangan terikat di kamar tidur.

Sementara Wadison ditemukan dalam kondisi pingsan, terikat dalam karung di dapur rumah, seolah menjadi korban perampokan.

Namun rekayasa ini terbongkar berkat kesaksian polos sang anak.

"Kayaknya sengaja ikat dirinya sendiri. Seolah-olah dia juga jadi korban. Tapi ternyata dalangnya sendiri," tambah Maryam.

Pihak kepolisian pun segera mengamankan Wadison Pasaribu pada Rabu dini hari.

Dirinya kini telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam pembunuhan tersebut.

Informasi dari warga menyebutkan bahwa rumah tangga Wadison dan Petry sempat dilanda konflik.

"Katanya sih masalah perselingkuhan. Mereka juga akhir-akhir ini tertutup, nggak aktif lagi di lingkungan," ungkap Maryam.

Sebelumnya, video Wadison menangis histeris di samping jasad istrinya sempat viral di media sosial.

Dalam video itu, ia terlihat memeluk baju milik Petry dan menciumi putrinya sembari menangis di rumah duka.

Momen haru ini pun berubah menjadi ironi pahit usai polisi menetapkan dirinya sebagai pelaku.

Anak-anak korban yang masih kecil, berusia 10 dan 7 tahun, bahkan sempat menyanyikan lagu "Cinta untuk Mama" sebagai penghormatan terakhir bagi sang ibu, tanpa mengetahui bahwa ayah merekalah pelaku pembunuhan.

Kepolisian masih terus menyelidiki motif pasti pembunuhan. Kapolres Serang menyebut, hasil autopsi serta keterangan lebih lanjut dari Wadison akan segera dirilis ke publik.

Sementara itu, kedua anak korban kini berada dalam perlindungan kerabat dan mendapatkan pendampingan psikologis.*

(tm/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru