BREAKING NEWS
Minggu, 28 September 2025

Setelah Tagih Utang, Hijrah Diduga Dirudapaksa dan Dibunuh, Keluarga Minta Istri Pelaku Diperiksa

Paul Antonio Hutapea - Minggu, 28 September 2025 09:21 WIB
Setelah Tagih Utang, Hijrah Diduga Dirudapaksa dan Dibunuh, Keluarga Minta Istri Pelaku Diperiksa
Setelah Tagih Utang, Hijrah Diduga Dirudapaksa dan Dibunuh, Keluarga Minta Istri Pelaku Diperiksa (foto : canva/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
Pasangkayu, Sulawesi Barat — Kasus pembunuhan sadis yang menimpa Hijrah (19), seorang karyawati muda PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekar, kembali menguak fakta baru yang menggemparkan publik. Pelaku, Risman (33), nasabah PNM Mekar sekaligus warga Dusun Urubanua, Desa Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, diduga melakukan tindak rudapaksa sebelum membunuh korban.

Informasi tersebut disampaikan oleh kuasa hukum keluarga korban, Egar Mahesa, Sabtu (27/9/2025). Namun, hingga kini pengakuan Risman tentang kekerasan seksual itu masih bersifat normatif dan belum didukung hasil visum karena visum jenazah korban belum keluar. "Semua informasi saat ini masih tahap awal," kata Egar kepada TribunSulbar.com.

Kronologi Pembunuhan yang Menghebohkan

Baca Juga:

Kasus ini bermula saat Hijrah mendatangi rumah Risman pada Kamis (18/9/2025) untuk menagih cicilan utang sebesar Rp 8 juta dengan angsuran Rp 340 ribu per minggu. Risman yang mengaku belum memiliki uang, berupaya menghindar, bahkan sempat mencari pinjaman bersama korban ke tetangga, namun gagal. Ketegangan pun memuncak.

Pada malam harinya sekitar pukul 21.00 WITA, dalam perjalanan pulang, keduanya terlibat cekcok hebat. Risman yang tersulut emosi menendang korban hingga jatuh, membenturkan kepala Hijrah ke tanah, serta mencekik dengan tangan dan jilbab korban hingga tewas. Setelah memastikan korban meninggal, Risman melepas celana korban dan meninggalkannya dalam kondisi mengenaskan di kebun kelapa di Dusun Tanga-tanga, Desa Sarjo.

Penemuan jasad Hijrah pada Sabtu (20/9/2025) pagi oleh warga setempat, Gufran bersama Linmas Hamal, menggegerkan masyarakat Pasangkayu. Kondisi mayat yang hanya mengenakan pakaian dalam dan terikat kain di lehernya menambah kesedihan keluarga dan warga.

Pengakuan Pelaku dan Peran Istri

Kuasa hukum keluarga, Egar Mahesa, menyatakan pengakuan Risman bahwa ia telah berbuat tak senonoh terhadap korban sebelum membunuhnya, namun hingga kini pengakuan tersebut masih belum rinci. Kepolisian Polres Pasangkayu pun masih menunggu hasil visum untuk memperkuat fakta hukum tersebut.

Mengenai kemungkinan keterlibatan istri pelaku, Nurlina, Kapolres Pasangkayu, AKBP Joko Kusumadinata, menyatakan hingga penyidikan sementara tidak ditemukan indikasi keterlibatan Nurlina dalam kasus ini. "Semua alat bukti dan keterangan menguatkan bahwa pelaku tunggal adalah Risman," tegas AKBP Joko.

Proses Hukum dan Harapan Keluarga

Risman telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 KUHP terkait pembunuhan berencana dan biasa. Polisi terus melakukan penyelidikan mendalam dengan memeriksa saksi dan mengumpulkan bukti forensik.

Egar Mahesa menegaskan pihaknya akan mengawal proses hukum ini sampai tuntas. "Keluarga korban berharap pelaku dihukum seberat-beratnya. Kami pastikan proses penyelidikan dan persidangan berjalan transparan dan adil," ujarnya.

Dukungan dan Santunan dari Perusahaan

PNM Mekar, perusahaan tempat Hijrah bekerja, memberikan santunan sebesar Rp 50 juta kepada keluarga korban di Desa Maponu, Pasangkayu. Selain itu, gaji bulan ini tetap dibayarkan penuh, uang tombok diganti, dan asuransi korban dicairkan sebesar Rp 100 juta. PNM juga membiayai seluruh kebutuhan tahlilan selama tujuh hari.

Paman korban menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan perusahaan yang sedikit meringankan beban keluarga di tengah duka mendalam.

Pesan Terakhir dan Kesedihan Keluarga

Ibu korban, Riri, masih menyimpan duka mendalam. Terakhir kali berkomunikasi dengan putrinya adalah Kamis (18/9/2025), saat Hijrah meminta bantuan untuk mengurus surat motor. "Dia anak yang baik, tidak ada tanda aneh sebelum kejadian," ujar Riri dengan mata berkaca-kaca.

Keluarga baru mengetahui kabar hilangnya Hijrah dari teman korban di Morowali dan langsung melakukan pencarian hingga menemukan jasadnya dalam kondisi mengenaskan.*

(tb/j006)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru