BREAKING NEWS
Senin, 23 Juni 2025

Kasus Dugaan Pelecehan di Universitas Islam Riau: Alumni WJ Laporkan Oknum Dekan SAL

BITVonline.com - Jumat, 30 Agustus 2024 04:10 WIB
76 view
Kasus Dugaan Pelecehan di Universitas Islam Riau: Alumni WJ Laporkan Oknum Dekan SAL
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PEKANBARU – Kasus dugaan pelecehan seksual di Universitas Islam Riau (UIR) tengah mengguncang dunia kampus setelah seorang alumni berinisial WJ (26) melaporkan oknum Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berinisial SAL. Kasus ini semakin viral setelah laporan dan pesan antara WJ dan SAL beredar luas di media sosial.

WJ, yang baru saja menyelesaikan studi S2 dan sedang melamar sebagai dosen di UIR, mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual oleh SAL pada Maret 2024. Laporan yang dibuat WJ disampaikan kepada Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau, tempat yang menaungi UIR. Dalam laporannya, WJ menyebutkan bahwa ia disarankan untuk menemui SAL sebagai bagian dari proses seleksi untuk posisi dosen.

Menurut laporan yang diterima, WJ mengklaim bahwa selama pertemuan tersebut, SAL mengajaknya ke hotel dengan tujuan yang tidak pantas. Informasi ini memicu reaksi publik setelah pesan-pesan komunikasi antara WJ dan SAL bocor ke media sosial, memicu perdebatan sengit tentang integritas dan etika di lingkungan akademis.

Baca Juga:

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan terkait kasus ini dan telah mengirim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk menyelidiki lebih lanjut. “Kami sudah mendapatkan informasi terkait kasus ini. Saat ini, Unit PPA sedang melakukan pemeriksaan untuk menelusuri kejadian yang menimpa WJ,” ujar Kompol Bery dalam keterangannya kepada detikSumut pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Sementara itu, SAL, yang merupakan Dekan FISIP UIR, memberikan klarifikasi mengenai tuduhan tersebut. Dalam pernyataan yang disampaikan, SAL mengakui bahwa dia memang mengajak WJ ke hotel, namun dia mengklaim bahwa ajakan tersebut adalah untuk menguji integritas WJ sebagai calon dosen. “Chatting itu memang benar, karena saya mencoba menguji integritas dia. Saat itu saya bilang ‘yok ke hotel’, namun saya tidak pernah memaksa atau melakukan hal-hal yang tidak pantas,” jelas SAL kepada detikSumut.

Baca Juga:

SAL juga membantah tuduhan bahwa ia memaksa WJ untuk melakukan oral seks. Menurutnya, terdapat tiga mahasiswa lain yang juga berada di ruangannya pada saat kejadian dan bisa memberikan kesaksian mengenai apa yang sebenarnya terjadi. “Saya akan memanggil tiga mahasiswa yang saat itu juga datang ke ruang saya untuk memberikan kesaksian,” tambah SAL.

Kasus ini memicu berbagai reaksi dari kalangan mahasiswa, dosen, dan publik. Banyak yang mengecam tindakan yang diduga dilakukan oleh SAL dan menyerukan transparansi dalam penyelidikan. Di sisi lain, beberapa pihak meminta agar proses hukum dilakukan secara adil tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan secara objektif dan transparan. Keterlibatan Unit PPA diharapkan dapat memastikan bahwa hak-hak WJ dilindungi dan keadilan ditegakkan.

WJ dan SAL, serta semua pihak terkait, kini menunggu hasil dari proses hukum dan penyelidikan yang sedang berjalan. Ke depan, diharapkan kasus ini dapat memberikan pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya etika dan integritas, terutama dalam lingkungan akademis.

(K/09)

Tags
beritaTerkait
KPK Tetapkan Tersangka Kasus Gratifikasi di Lingkungan MPR, Identitas Masih Dirahasiakan
Soal Usulan Jokowi Jadi Saksi, Tom Lembong: Menarik, Tapi...
Korea Utara Kutuk Serangan AS ke Iran, Sebut Langgar Kedaulatan dan Piagam PBB
Ancaman Penutupan Selat Hormuz, Pertamina Ubah Jalur Kapal Minyak Demi Jaga Pasokan
Ribuan Warga Tanjung Mulia Tolak Eksekusi, Jalan Alumunium I Diblokade
Polres Sibolga Gelar Ziarah dan Tabur Bunga di TMP, Sambut Hari Bhayangkara Ke-79
komentar
beritaTerbaru