BREAKING NEWS
Jumat, 08 Agustus 2025

Viral Oknum TNI Tampar Petugas SPBU di Palu, Kasus Berakhir Damai Setelah Mediasi

BITVonline.com - Senin, 09 Desember 2024 06:19 WIB
Viral Oknum TNI Tampar Petugas SPBU di Palu, Kasus Berakhir Damai Setelah Mediasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SULTENG -Sebuah insiden kekerasan melibatkan oknum TNI terjadi di SPBU yang terletak di Palu, Sulawesi Tengah, pada Senin (9/12/2024). Insiden ini melibatkan Komandan Rayon Militer (Danramil) Lettu Agus Yado yang menampar petugas SPBU, Asriandi Hamzah, setelah permintaannya untuk mengisi bahan bakar jenis pertalite sebesar 5 liter ditolak.

Kejadian bermula ketika Lettu Agus Yado meminta pengisian BBM di SPBU tersebut. Namun, petugas menolak permintaan tersebut karena Lettu Agus Yado tidak memiliki barcode, yang merupakan syarat baru pengisian BBM yang diberlakukan sejak 1 Desember 2024. Manajer SPBU, Asriandi Hamzah, berusaha menjelaskan kebijakan baru tersebut dan bahkan menawarkan bantuan untuk membuatkan barcode agar Lettu Agus bisa melanjutkan pengisian BBM.

Namun, tawaran tersebut ditolak dan justru memicu kemarahan Lettu Agus Yado, yang kemudian menampar Asriandi Hamzah di bagian pipi. Aksi kekerasan tersebut segera dilaporkan ke satuan tugas Denpom XIII-2 Palu, yang kemudian melakukan mediasi antara kedua pihak.

Baca Juga:

Setelah proses mediasi yang dilakukan oleh pihak Korem 132/Tadulako, baik Lettu Agus Yado maupun Asriandi Hamzah sepakat untuk berdamai. Dalam pertemuan tersebut, Lettu Agus Yado secara resmi meminta maaf kepada Asriandi Hamzah atas tindakannya. Brigjen TNI Deni Sunawan, Danrem 132/Tadulako, yang turut hadir dalam mediasi tersebut, menegaskan pentingnya penegakan disiplin di lingkungan militer dan menekankan bahwa setiap pelanggaran akan ditindak sesuai aturan yang berlaku tanpa memandang jabatan atau pangkat.

Insiden ini kemudian menjadi viral di media sosial, menarik perhatian banyak warganet. Sebagian dari mereka memberikan sindiran terhadap tindakan oknum TNI tersebut, sementara yang lain mengkritik kebijakan penggunaan barcode untuk pengisian BBM yang dianggap menyulitkan masyarakat.

Baca Juga:

“Padahal beli bukan minta, masa harus dipersulit dengan barcode lagi,” tulis akun TikTok @a_P97***.

“Pak, seragam dan pangkat serta jabatan terlalu berat buat Agus Yado,” sindir akun @goost***.

Di sisi lain, ada pula warganet yang menilai bahwa tindakan Lettu Agus Yado tidak bisa dibenarkan meskipun menggunakan dinas. “Beliaukan pakai dinas kenapa harus dipersulit… tentu tugas negara lebih penting dari apapun,” tulis @saiful****.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Bapenda Batu Bara Bahas Pembayaran PBB-P2 Pertamina, Dr. Mei Linda Suryati Dorong Kolaborasi Lintas Instansi
HUT Kota Negara ke-130 & RI ke-80 : Beach Clean Up dan Edukasi Kakao Warnai Aksi Lingkungan di Jembrana
Undangan Resmi Dikirim, Kongres Persatuan PWI 2025 Siap Digelar di Cikarang
Aipda Robig Divonis 15 Tahun Penjara atas Penembakan Siswa SMA Gama Rizkinata
Resmi! 18 Agustus 2025 Jadi Cuti Bersama Usai HUT RI ke-80
NasDem Tegaskan Penangkapan Bupati Koltim Abdul Azis Tak Terkait Rakernas Partai
komentar
beritaTerbaru