BREAKING NEWS
Jumat, 18 Juli 2025

Ditekan Trump, China Tolak Boeing, Indonesia Malah Borong 50 Unit

Justin Nova - Rabu, 16 Juli 2025 18:26 WIB
142 view
Ditekan Trump, China Tolak Boeing, Indonesia Malah Borong 50 Unit
ilustrasi presiden AS trump , Presiden Tiongkok xi jinping & Presiden RI prabowo subianto (foto: VOA)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WHASINGTON DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Indonesia akan membeli 50 unit pesawat Boeing, mayoritas jenis Boeing 777, dalam kesepakatan dagang terbaru antara AS dan Indonesia.

Kesepakatan ini disampaikan langsung oleh Trump melalui platform Truth Social setelah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden RI Prabowo Subianto pada saat transit dari Paris menuju Jakarta.

Kesepakatan ini mencakup komitmen pengadaan komoditas skala besar dari AS serta pembukaan pasar Indonesia untuk produk Amerika. Namun, tidak dijelaskan maskapai atau entitas mana dari Indonesia yang akan melakukan pembelian tersebut.

Langkah ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah krisis kepercayaan global terhadap Boeing, menyusul serangkaian kecelakaan fatal, cacat produksi, serta investigasi internal yang menyingkap budaya perusahaan yang dianggap bermasalah.

"Kami sepakat Indonesia akan membeli 50 pesawat Boeing baru, sebagian besar Boeing 777," tulis Trump di akun Truth Social, Rabu (16/7/2025).

Kebijakan RI Kontras dengan China

Langkah Indonesia ini berbeda tajam dari sikap China, yang menangguhkan pengadaan pesawat Boeing sebagai respons atas kenaikan tarif 145% dari pemerintahan Trump terhadap produk Tiongkok. Tiga maskapai besar China bahkan memutuskan menunda pengiriman pesawat Boeing hingga 2027.

Sementara itu, Boeing terus terhimpit oleh krisis internal dan reputasi, termasuk insiden terbaru jatuhnya Air India Boeing 787-8 Dreamliner pada Juni 2025, serta masih segarnya ingatan atas kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines dengan Boeing 737 MAX yang menewaskan ratusan orang.

Boeing dalam Sorotan Global

Selama beberapa tahun terakhir, Boeing dilanda serangkaian kontroversi dan kerugian finansial. Insiden teknis berulang pada pesawat jenis 737 MAX dan 787 Dreamliner, disertai laporan dari whistleblower tentang budaya perusahaan yang menutup-nutupi masalah keselamatan, telah memperburuk kondisi.

Pada 2024, Boeing membukukan kerugian sebesar USD 11,8 miliar, menjadikannya salah satu tahun terburuk dalam sejarah perusahaan. Investigasi menyebutkan banyak cacat produksi, tekanan lini produksi yang tidak realistis, serta budaya kerja penuh ketakutan.

"Ini bukan hanya soal kerugian bisnis, tapi krisis keselamatan global. Boeing harus mereformasi dari dalam jika ingin dipercaya lagi," tulis Gulf Times.

Langkah Berani atau Risiko Baru bagi Indonesia?

Meski pembelian pesawat Boeing akan mempererat hubungan dagang Indonesia-AS, banyak pihak mempertanyakan apakah keputusan ini tepat, mengingat berbagai masalah teknis dan etis yang membayangi pabrikan pesawat asal AS tersebut.

Apalagi, identitas pembeli dalam negeri belum diungkap, menimbulkan pertanyaan soal transparansi, urgensi kebutuhan, dan jaminan keselamatan penumpang di masa depan.

Kini, publik menanti bagaimana Pemerintah Indonesia menjelaskan rincian dari pembelian ini, termasuk mitigasi risiko teknis dan keselamatan dari pesawat yang selama beberapa tahun terakhir banyak dikaitkan dengan insiden fatal dan investigasi.*

(gn/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru