BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

Tren Diet 'SkinnyTok' di TikTok Dapat Picu Gangguan Makan dan Bahaya Kesehatan

Adelia Syafitri - Kamis, 01 Mei 2025 10:13 WIB
340 view
Tren Diet 'SkinnyTok' di TikTok Dapat Picu Gangguan Makan dan Bahaya Kesehatan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -TikTok telah menjadi tempat bagi berbagai tren yang berkembang dengan cepat, termasuk tren diet yang sangat ekstrem dan berisiko bagi kesehatan.

Salah satu tren yang baru-baru ini menjadi viral adalah SkinnyTok, yang mengidealkan tubuh kurus secara ekstrem.

Tren ini menggabungkan kata "skinny" (kurus) dan "TikTok" dan fokus pada konten yang mempromosikan penurunan berat badan yang drastis.

Baca Juga:

Dilansir dari Fox News (29/04), SkinnyTok telah menjadi pola diet yang banyak dibicarakan, dengan lebih dari 60.000 video yang membahasnya pada akhir April 2025.

Baca Juga:

Konten-konten ini sering kali mengarah pada diet ketat, penurunan berat badan ekstrem, dan perilaku yang bisa menyebabkan gangguan makan, bahkan hingga kelaparan.

Influencer TikTok asal Miami, Mandana Zarghami, yang juga merupakan seorang pengusaha, mengungkapkan bahwa dia melihat SkinnyTok dapat membantu seseorang mengontrol porsi makan dan meningkatkan aktivitas fisik, yang mungkin bisa membuat tubuh lebih sehat.

Namun, Zarghami juga menyadari bahwa tren ini berpotensi memicu gangguan makan, terutama bagi orang-orang yang rentan terhadap masalah tersebut.

"Saya sadar bahwa tren ini bisa mendorong orang untuk menjaga pola makan sehat, tetapi juga bisa berbahaya karena mempopulerkan diet yang tidak realistis dan berisiko pada kesehatan," ujar Zarghami.

Kekhawatiran Dokter Terkait Dampak Kesehatan

Dr. Bret Osborn, seorang ahli kesehatan dari Florida, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tren SkinnyTok yang semakin populer di kalangan anak muda.

Menurutnya, diet ketat dan kelaparan yang dipromosikan oleh tren ini bisa mengarah pada kekurangan gizi yang sangat berbahaya, terutama bagi remaja dan dewasa muda.

"Ini adalah krisis yang berkembang. Diet ekstrim bisa menyebabkan masalah serius, seperti kerusakan tulang dan penurunan fungsi otak pada remaja. Kekurangan gizi juga bisa menyebabkan kerontokan rambut, penurunan kepadatan tulang, dan bahkan kerusakan permanen pada organ tubuh," ujar Dr. Osborn.

Selain itu, Dr. Osborn menekankan bahwa berat badan yang terlalu rendah tidak selalu berarti seseorang sehat.

Diet ketat yang mengarah pada kelaparan dapat merusak sistem tubuh secara keseluruhan, mengurangi massa otot, dan menyebabkan masalah kesehatan yang parah.

Peringatan untuk Menghindari Diet Ekstrem

Dr. Osborn menyarankan untuk berfokus pada pembangunan massa otot dan olahraga sebagai cara yang lebih sehat untuk mendapatkan tubuh yang ideal.

Ia juga mengingatkan agar orang-orang yang terobsesi dengan diet ekstrem ala SkinnyTok beralih ke pola makan yang lebih sehat dan bernutrisi untuk mendukung kesehatan tubuh jangka panjang.

"Kesehatan yang baik berasal dari nutrisi yang tepat, bukan dari kelaparan atau pengabaian kebutuhan tubuh," tambah Dr. Osborn.*

(d/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Bagaimana Mengetahui Anak Dibesarkan oleh Orangtua Narsis? Ini Tanda-tandanya!
Niat Menjenguk, Malah Dib4cok! 7 Warga Jadi Korban Amukan Pria di Pacitan
Tragis, Pegawai Muda Bank Indonesia T3w4s Usai Terjun dari Lantai 15 Gedung BI
GKPI Medan Kota Berbagi Tali Asih untuk Keluarga Disabilitas Mental di RS Jiwa Prof. dr. M. Ildrem
Menkes Budi Ungkap 9 Persen Anak Indonesia Alami Gangguan Mental, Pemerintah Siap Tambah Psikolog
Fenomena 'Brain Rot' Melanda Generasi Digital, Konten Hiburan Ringan Dianggap Penyebab
komentar
beritaTerbaru