"Ini sudah ada 800 ribu anak-anak yang kita tes. Hasilnya, 9 persen mengalami masalah mental," ujar Budi dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
Budi menekankan bahwa temuan ini mencerminkan masalah yang selama ini tersembunyi di masyarakat karena belum pernah dilakukan pemeriksaan mental secara nasional.
"Ini memang selama ini tidak kelihatan. Kenapa? Karena tidak pernah dites, tidak pernah dicek. Justru dengan ini sekarang kita bisa cek, kita ketemu," jelasnya.
Program cek kesehatan gratis mencakup pemeriksaan menyeluruh, bukan hanya penyakit fisik, tetapi juga kesehatan jiwa dari berbagai kelompok usia—anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.
Gangguan mental yang ditemukan sangat beragam, mulai dari kecemasan (anxiety), depresi, autisme, ADHD, hingga skizofrenia.
Untuk menindaklanjuti temuan ini, Kemenkes akan meningkatkan kapasitas tenaga profesional di bidang kesehatan mental.