
HUT ke-80 TNI Dimeriahkan Open Tournament Tinju, Ratusan Atlet Berlaga di Medan
MEDAN Perayaan Hari Ulang Tahun ke80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin semarak dengan digelarnya Open Tournament Tinju Piala Pangl
OlahragaJAKARTA -Mengunyah permen karet mungkin terdengar seperti kebiasaan ringan, namun siapa sangka di balik teksturnya yang kenyal dan rasanya yang manis, ternyata permen karet bisa menjadi sumber mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan.
Informasi mengejutkan ini dibagikan oleh dr. Gerry Adrian Wiryanto melalui akun Instagram pribadinya. Ia mengingatkan bahwa konsumsi permen karet, khususnya yang berbahan dasar sintesis, bisa menyebabkan masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia melalui air liur.
Permen karet sintetis umumnya terbuat dari poliisobutilena, sejenis plastik yang juga digunakan dalam produksi ban kendaraan. Sementara jenis permen karet alami dibuat dari getah chicle, yakni getah dari pohon sawo. Meski terdengar lebih aman, penelitian menunjukkan keduanya tetap berpotensi melepaskan mikroplastik saat dikunyah.
Penelitian yang dipresentasikan pada ajang ACS Spring 2025 oleh Prof. Sanjay Mohanty dari University of California dan mahasiswanya, Lisa Lowe, mengungkap bahwa satu gram permen karet dapat melepaskan antara 100 hingga 600 partikel mikroplastik. Artinya, satu permen karet bisa mengandung hingga 3.000 mikroplastik yang masuk ke tubuh.
Para peneliti menguji sepuluh jenis permen karet – lima alami dan lima sintetis – dengan metode pengunyahan selama empat menit oleh satu peserta. Setiap 30 detik, air liur dikumpulkan dan dianalisis menggunakan spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR). Hasilnya menunjukkan bahwa 94% mikroplastik terlepas dalam delapan menit pertama proses mengunyah.
Mikroplastik diketahui dapat memicu gangguan hormon, inflamasi kronis, dan meningkatkan risiko penyakit serius seperti hipertensi, diabetes, stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal. Terlebih lagi, penelitian ini hanya mampu mendeteksi mikroplastik berukuran di atas 20 mikrometer, sehingga partikel yang lebih kecil dan mungkin lebih berbahaya tidak terdeteksi.
Melihat potensi bahaya tersebut, dr. Gerry menyarankan agar masyarakat mulai mengurangi konsumsi permen karet, khususnya jenis sintetis. "Lebih baik mengunyah lebih lama satu permen daripada terus-menerus mengganti permen karet baru," katanya.
Penelitian ini memperkuat urgensi akan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap konsumsi harian yang tampaknya sepele namun bisa berdampak besar bagi kesehatan.*
(oz/j006)
MEDAN Perayaan Hari Ulang Tahun ke80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin semarak dengan digelarnya Open Tournament Tinju Piala Pangl
OlahragaPADANGSIDMPUAN Program Studi Diploma Tiga (D3) Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan (UNAR) menggelar Ujian Tengah Semest
PendidikanMEDAN Ketua PAC PDI Perjuangan Medan Area, Bobby Christian Halim ST, SH, MH atau akrab disapa Bobby Lim, menegaskan pentingnya figur Ket
PolitikJAKARTA PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), bagian dari Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas di Reg
EkonomiKOTA JANTHO Komunitas Inisiatif Konservasi Hutan Wakaf (IKHW) menggelar kegiatan Hari Menanam Hutan Wakaf di kawasan Hutan Wakaf Jantho,
PariwisataSIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, bersama Ketua TP PKK Ny. Hj. Darmawati Anton Achmad Saragih, menghadiri pelan
PemerintahanJEMBRANA Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terus memperkuat langkah pencegahan rabies, mengingat Pulau Bali hingga kini masih berstatus
PemerintahanPADANGSIDIMPUAN Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Padangsidimpuan membuka posko pengaduan terkai
PolitikKOTA BEKASI Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota berhasil mengamankan seorang pria berinisial CK, terlapor kasus penganiayaan ter
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Wanita Syarikat Islam (WSI) Aceh menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman mantan Menteri PANRB, Dr. Azwar Ab
Agama