BREAKING NEWS
Rabu, 04 Juni 2025

Eks Anggota JI Gelar Tabligh Akbar di Langkat: Serukan Persatuan, Tolak Takfir dan Ekstremisme

Dodi Kurniawan - Jumat, 30 Mei 2025 15:38 WIB
86 view
Eks Anggota JI Gelar Tabligh Akbar di Langkat: Serukan Persatuan, Tolak Takfir dan Ekstremisme
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

LANGKAT – Semangat persatuan dan dakwah damai mewarnai kegiatan Tabligh Akbar dan Santunan Duafa bertema "Sinergi Membangun Negeri" yang digelar di Masjid Baitul Falah, Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, pada Selasa (27/5/2025).

Acara ini diinisiasi oleh Arianto Susetyo Zatmiko alias Fattahudin Zatmiko, seorang mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang kini aktif menyerukan Islam moderat, toleran, dan cinta NKRI.

Sekitar 100 jemaah menghadiri tabligh akbar yang juga diisi dengan pemberian santunan kepada warga kurang mampu.

Baca Juga:

Dua penceramah utama dalam acara ini adalah Arianto sendiri dan Ustaz Dedek Nurjannatah, S.Pd., yang juga merupakan eks anggota JI.

Keduanya telah menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kini menjadi penggerak dakwah Islam rahmatan lil 'alamin.

Baca Juga:

Dalam tausiyahnya, Arianto mengangkat tema "Takfir: Ketika Saudara Seiman Dianggap Kafir", menyoroti bahaya sikap mengkafirkan sesama muslim tanpa dasar yang sah.

"Takfir bukan hanya memecah ukhuwah Islamiyah, tapi juga bisa menyeret pelakunya pada dosa besar," ujar Arianto.

Ia menegaskan bahwa Islam adalah agama kasih sayang, bukan penghakiman.

Arianto mengutip surat An-Nisa ayat 94 dan sejumlah hadist serta pandangan ulama tentang pentingnya kehati-hatian dalam menyematkan label kafir terhadap sesama muslim.

"Kesalahan ijtihad bukan alasan untuk mengkafirkan. Bahkan ulama besar sangat hati-hati dalam hal ini," tegasnya.

Sementara itu, Ustaz Dedek Nurjannatah menyampaikan materi bertema "Merawat Ukhuwah, Menolak Perpecahan".

Ia mengajak seluruh umat Islam untuk menjadikan perbedaan sebagai rahmat, bukan bahan perpecahan.

"Ukhuwah adalah anugerah. Mari kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah dengan semangat persatuan, bukan fanatisme kelompok," katanya.

Dedek menambahkan pentingnya nilai saling menasihati, memaafkan, dan meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam menghadapi perbedaan pendapat di tengah umat.

Ia mengutip surat Al-Hujurat ayat 10 sebagai penegasan bahwa orang beriman adalah saudara yang harus saling mendamaikan.

Acara ditutup dengan pemberian santunan kepada puluhan warga duafa sebagai wujud nyata kepedulian sosial.

Suasana haru terasa saat bantuan diserahkan langsung oleh para panitia.

Menutup tabligh akbar, Arianto menyampaikan ajakan moral kepada seluruh peserta, "Mari kita rawat negeri ini dengan damai dan kasih sayang, serta menjalankan agama sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku."

Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari warga, yang menilai kehadiran para eks anggota JI sebagai penggerak dakwah damai adalah contoh nyata transformasi positif dan kontribusi bagi bangsa dan umat.*

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Mengenal Hari Tasyrik: Momentum Penyempurna Ibadah Idul Adha dan Larangan Puasa
Idul Adha dan Ibadah Haji: Dua Ibadah Agung yang Sarat Makna Pengorbanan dan Ketaatan
Ketua DPRD Muaro Jambi Hadiri Halal Bihalal Da'i dan Daiyah: Perkuat Ukhuwah Islamiyah Menuju Muaro Jambi Berbakti
Bupati Langkat Apresiasi Pelantikan DPD Desa Bersatu: Desa Jadi Pondasi Pembangunan Daerah
Teladan Nabi: Salat Idulfitri Lebih Utama di Lapangan, Ini Hikmahnya!
Gibah Dalam Islam: Dilarang Keras dan Dianggap Sebagai Perbuatan Tercela
komentar
beritaTerbaru