BREAKING NEWS
Jumat, 25 April 2025

Ariel Henry Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Haiti,di Tengah Kerusuhan Geng Bersenjata

BITVonline.com - Selasa, 12 Maret 2024 08:26 WIB
33 view
Ariel Henry Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Haiti,di Tengah Kerusuhan Geng Bersenjata
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

HAITI -Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, mengumumkan pengunduran dirinya setelah berminggu-minggu tekanan dan meningkatnya kekerasan di negara tersebut. Keputusan Henry untuk mundur datang setelah para pemimpin regional berkumpul di Jamaika untuk membahas transisi politik di Haiti.

Dilansir oleh BBC pada Selasa (12/3/2024), Henry kini terdampar di Puerto Rico setelah dicegah oleh geng bersenjata untuk kembali ke Haiti. Dalam video pengunduran dirinya, Henry menyampaikan permintaan agar masyarakat Haiti tetap tenang di tengah situasi yang tidak menentu.

“Pemerintahan yang saya pimpin akan segera mengundurkan diri setelah pelantikan dewan (transisi),” ungkap Henry dalam video tersebut.

Baca Juga:

Henry, yang seharusnya memimpin Haiti untuk sementara waktu sejak Juli 2021 setelah pembunuhan mantan Presiden Jovenel Moïse, telah berulang kali menunda pemilu dengan alasan keamanan harus dipulihkan terlebih dahulu. Namun, banyak warga Haiti yang mempertanyakan legitimasi kepemimpinannya tanpa adanya presiden terpilih.

Geng-geng bersenjata telah menguasai jalan-jalan di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, dalam beberapa hari terakhir. Mereka menuntut pengunduran diri Henry yang dianggap tidak sah oleh sebagian masyarakat.

Baca Juga:

Keputusan Henry untuk mundur datang setelah ia berada di Kenya untuk menandatangani kesepakatan tentang pengerahan pasukan keamanan internasional guna mengatasi eskalasi kekerasan di Haiti. Namun, pesawat yang membawanya terpaksa membatalkan pendaratannya akibat serangan bersenjata di bandara internasional Haiti.

Proses pengunduran dirinya diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari. Kelompok Caricom yang terdiri dari negara-negara Karibia telah menyatakan bahwa Henry menjadi hambatan bagi stabilitas Haiti dan menyerukan agar dia mundur untuk memulai proses transisi.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga memberikan tambahan dana sebesar USD 100 juta kepada pasukan keamanan yang didukung PBB yang diperkirakan akan dipimpin oleh Kenya di Haiti. Dengan keadaan yang semakin tidak stabil, Henry menyatakan keinginannya untuk kembali ke Haiti setelah situasi keamanan membaik.

Dewan transisi presiden Haiti akan segera dibentuk untuk memimpin negara tersebut menuju pemilihan umum yang pertama sejak tahun 2016. Hal ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pemulihan demokrasi di Haiti.

Keputusan mundur Ariel Henry menciptakan babak baru dalam politik Haiti. Namun, tantangan besar masih menunggu negara tersebut di masa depan, sementara masyarakatnya berharap untuk kembali merasakan kedamaian dan stabilitas.

(k/09)

Tags
beritaTerkait
Insiden MBG Basi di Bombana, BGN Akan Tinjau SOP
Kesaksian Mengejutkan: Staf Kantor PDIP Ungkap Disuruh Bagikan Duit Rp 850 Juta dari Harun Masiku
Tabrak Truk Berhenti, Pemotor Tewas di Batubara
Kejam! Gusmadi Tembak Ibu Sendiri Karena Utang Piutang di OKU Timur
Bayi Laki-laki Ditemukan Terbungkus Plastik di Tempat Sampah, Diduga Dibunuh di Pontianak
Viral Aksi Separatis di Forum PBB UNPFII, Pemerintah Indonesia Tegaskan Tidak Toleransi Separatisme
komentar
beritaTerbaru