BREAKING NEWS
Sabtu, 14 Juni 2025

Ceplas-Ceplos pada Anak: Perilaku Positif atau Negatif? Ini Kata Psikolog

Justin Nova - Jumat, 04 April 2025 10:38 WIB
146 view
Ceplas-Ceplos pada Anak: Perilaku Positif atau Negatif? Ini Kata Psikolog
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

bitvonline.com-Ceplas-ceplos atau senang berbicara tanpa filter merupakan perilaku yang sering ditemui pada anak-anak. Psikolog klinis dewasa, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., mengatakan bahwa perilaku ini sebenarnya termasuk dalam pencapaian perkembangan anak yang wajar.

Anak-anak umumnya masih belajar tentang cara berkomunikasi yang tepat dan seringkali mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya tanpa memikirkan dampaknya.

Namun, meskipun perilaku ceplas-ceplos bisa dianggap positif dalam perkembangan, Adelia mengingatkan bahwa orangtua harus memberikan arahan yang tepat agar tidak terjadi dampak negatif.

"Pewajaran sifat ceplas-ceplos boleh dilakukan, namun orangtua harus tetap mengiringinya dengan mengoreksi perilaku dan mengevaluasinya," kata Adelia yang berpraktik di Jaga Batin Bandung , Rabu (2/4/2025).

Tanpa bimbingan yang tepat, anak bisa saja mengucapkan kata-kata yang menyakiti perasaan orang lain. Misalnya, mereka bisa mengomentari penampilan atau kebiasaan orang yang ada di sekitarnya.

Untuk itu, penting bagi orangtua untuk mendampingi anak dan membantu mereka memahami apa yang perlu diperbaiki dan mengapa itu perlu dilakukan.

Adelia juga mengingatkan agar orangtua tidak membiarkan atau menertawakan perilaku ceplas-ceplos anak tanpa memberikan pembelajaran.

"Ketika pewajaran menjadi ekstrem tanpa ada kontrol, nantinya anak jadi tidak memiliki pemahaman terkait norma dan moral," katanya. Ia menambahkan bahwa sikap ini bisa memengaruhi gaya komunikasi anak di masa depan dan relasi sosial mereka.

Anak-anak pada dasarnya belum sepenuhnya memahami konsekuensi dari kata-kata yang mereka ucapkan, yang mana itu adalah bagian dari proses pembelajaran mereka. Oleh karena itu, orangtua perlu mengarahkan anak agar bisa memilah kata-kata yang tepat dan tidak menyakiti orang lain.

Psikolog klinis lainnya, Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., juga mengingatkan bahwa anak kecil adalah seperti kertas putih yang dipengaruhi oleh lingkungannya.

"Jika lingkungannya membiasakan anak mengucapkan hal yang tidak benar, jangan berharap anak tahu mana yang benar," ujarnya. Ia menambahkan, pengajaran yang tidak tepat ini dapat menghambat perkembangan kemampuan sosial anak.

Sebagai solusi, Adelia menegaskan pentingnya peran orangtua untuk menegur, memberi contoh yang baik, dan meminta maaf jika ucapan anak tidak sengaja menyakiti orang lain. Orangtua juga harus membantu anak memahami dan memperbaiki perilaku ceplas-ceplos dengan cara yang positif.

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru