Malaysia, yang merupakan tujuan utama investasi asing langsung, diperkirakan akan menghadapi dampak jangka menengah hingga panjang dari kebijakan tarif ini.
Beberapa sektor yang paling rentan terhadap tarif baru AS termasuk industri tekstil, furnitur, karet, dan plastik.
Sementara itu, di sisi lain, pengamat ekonomi memperkirakan kebijakan tarif Trump bisa memicu resesi di Indonesia.
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), menyatakan bahwa tarif ini dapat berdampak signifikan pada ekonomi Indonesia, terutama pada sektor otomotif dan elektronik, yang akan menghadapi penurunan penjualan kendaraan bermotor di AS akibat harga yang lebih mahal.