BREAKING NEWS
Jumat, 08 Agustus 2025

Kemenlu RI Kesulitan Kontak 48 WNI di Vanuatu Setelah Gempa 7,3 Magnitudo

BITVonline.com - Selasa, 17 Desember 2024 14:01 WIB
118 view
Kemenlu RI Kesulitan Kontak 48 WNI di Vanuatu Setelah Gempa 7,3 Magnitudo
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) hingga saat ini belum berhasil menghubungi 48 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Vanuatu setelah gempa bumi berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang negara tersebut pada Selasa (17/12/2024). Menurut Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri RI, Haryo Harkomoyo, mayoritas WNI tersebut bekerja sebagai anak buah kapal (ABK), sementara satu orang lainnya menikah dengan warga negara asing (WNA).

“47 orang berprofesi sebagai anak buah kapal, dan 1 WNI yang menikah dengan WNA,” ujar Haryo dalam pesan singkat pada Selasa yang sama. Kementerian Luar Negeri RI melalui Kedutaan Besar RI di Canberra terus berupaya untuk menghubungi para WNI tersebut. Namun, kesulitan komunikasi akibat jaringan yang terputus pasca-gempa membuat upaya ini belum membuahkan hasil.

Gempa yang terjadi pada pukul 12.47 waktu setempat tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi, yaitu pergerakan Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Pasifik. Bencana ini menyebabkan kerusakan parah pada berbagai infrastruktur, termasuk gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), yang juga dihuni oleh beberapa kedutaan negara lain, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi para WNI yang berada di lokasi bencana.Pihak Kementerian Luar Negeri berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berbagai pihak terkait untuk memverifikasi keselamatan para WNI yang terdeteksi berada di Vanuatu saat kejadian. Haryo juga menegaskan bahwa upaya komunikasi akan terus dilakukan, mengingat pentingnya memastikan keselamatan dan keberadaan warga negara Indonesia di wilayah yang terdampak bencana. (JOHANSIRAIT)

Baca Juga:
Tags
komentar
beritaTerbaru