Prabowo Minta Jajaran Hati-hati, Jangan Cari Untung Saat Darurat
JAKARTA Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan agar seluruh jajaran pemerintah serius menangani bencana yang melanda Aceh hingga Suma
NASIONAL
KOREA -Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, menyatakan bahwa dirinya akan berjuang “hingga menit terakhir” untuk mempertahankan keputusannya dalam mendeklarasikan darurat militer pada pekan lalu. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional pada Kamis (12/12/2024), di tengah tekanan besar baik dari publik maupun partai oposisi yang terus mendesaknya untuk mundur.
“Saya akan berjuang sampai akhir untuk mencegah kekuatan dan kelompok kriminal yang bertanggung jawab atas kelumpuhan pemerintahan negara dan mengganggu tatanan konstitusional negara agar tidak mengancam masa depan Republik Korea,” tegas Yoon dalam pidatonya.
Langkah kontroversial yang diambil oleh Yoon Suk-yeol, yang melibatkan pengerahan pasukan ke parlemen sebagai respons terhadap ketegangan politik, memicu gelombang protes dan kecaman. Deklarasi darurat militer itu akhirnya dibatalkan setelah menuai kritik keras dari berbagai pihak, namun tetap memicu penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan pemberontakan yang melibatkan lingkaran dalam pemerintahannya.
Selain tekanan dari publik, penyelidikan hukum terhadap keputusannya terus berjalan. Pada Rabu (11/12/2024), polisi mencoba menggerebek kantor kepresidenan untuk menyelidiki penerapan darurat militer tersebut, namun langkah itu dihalangi oleh petugas keamanan yang hanya menyerahkan dokumen terbatas kepada penyidik. Tindakan ini memicu kemarahan dari Partai Demokrat, partai oposisi utama, yang mengancam akan melayangkan tuntutan hukum terhadap staf dan keamanan presiden jika mereka terus menghalangi proses hukum yang sedang berjalan.
Protes terus berlangsung setiap hari di Seoul, dengan ribuan warga Korea Selatan menyerukan pengunduran diri Yoon. Jajak pendapat terbaru menunjukkan dukungan terhadap presiden semakin menurun. Penyidikan juga mencakup pejabat-pejabat tinggi dalam pemerintahan, termasuk mantan Menteri Pertahanan, Kim Yong-hyun. Dua pejabat senior kepolisian ditangkap pada Rabu dini hari terkait dugaan keterlibatan dalam operasi darurat militer tersebut.
Meski berada di bawah tekanan yang intens, Yoon Suk-yeol tetap menegaskan bahwa ia tidak akan menyerah. Dalam pidatonya, ia menuduh Partai Demokrat berusaha membawa Korea Selatan ke dalam krisis nasional dan menggambarkan Majelis Nasional yang didominasi oleh oposisi sebagai “monster yang menghancurkan tatanan demokrasi liberal kita.”
Namun, Yoon juga mengakui bahwa dirinya tidak akan menghindar dari tanggung jawab hukum dan politik terkait deklarasi darurat militer tersebut. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut dianggapnya penting untuk melindungi Korea Selatan dari ancaman eksternal, khususnya dari Korea Utara, serta untuk menanggulangi elemen-elemen yang ia sebut sebagai “anti-negara.”
Sabtu (14/12/2024) mendatang, Majelis Nasional Korea Selatan dijadwalkan untuk menggelar pemungutan suara mengenai mosi pemakzulan terhadap Yoon Suk-yeol. Untuk meloloskan mosi tersebut, oposisi memerlukan dukungan dari delapan anggota Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai yang berkuasa dan merupakan partai tempat Yoon berasal.
Partai Kekuatan Rakyat telah menyusun rencana untuk transisi kekuasaan jika pemakzulan berhasil. Dalam hal tersebut, Yoon diminta untuk menyerahkan wewenang kepresidenannya kepada Perdana Menteri Han Duck-soo.
Krisis politik yang melibatkan Presiden Yoon Suk-yeol ini mengguncang stabilitas pemerintahan Korea Selatan, dengan protes publik yang terus berlangsung dan partai oposisi yang semakin vokal dalam menuntut pertanggungjawaban presiden. Ketegangan ini menambah ketidakpastian di tengah ancaman geopolitik, terutama terkait ketegangan dengan Korea Utara.
Pemungutan suara pemakzulan yang dijadwalkan akan menjadi momen krusial dalam menentukan arah masa depan politik negara tersebut. Dalam situasi yang penuh gejolak ini, seluruh mata tertuju pada apakah Yoon Suk-yeol akan berhasil mempertahankan jabatannya atau jika krisis ini akan berujung pada transisi kekuasaan yang lebih dramatis.
(N/014)
JAKARTA Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan agar seluruh jajaran pemerintah serius menangani bencana yang melanda Aceh hingga Suma
NASIONAL
JAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti tindakan Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, yang meninggalkan wilayah terd
POLITIK
JAKARTA Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyiapkan tiga helikopter untuk mendukung tanggap darurat bencana di Sumatera Utara, Ace
NASIONAL
JAKARTA Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyoroti menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap para pejabat, terutama saa
POLITIK
JAKARTA Vokalis Maliq & D&039Essentials, Angga Puradiredja, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas bencana banjir bandang dan longso
NASIONAL
LUMAJANG Sebanyak 46 siswa dari Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Candipuro, Kabupaten Lumajang, terancam tidak dapat mengikuti Ujian
PERISTIWA
JAKARTA Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto memperbarui data korban bencana di wilayah Sumatera. Dalam
NASIONAL
BADUNG, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Winarko, resmi membuka program Eazy Passport dan Eazy Stay Permit di Disco
NASIONAL
BULELENG, Pemberitaan miring mengenai keberadaan Indomaret di Kawasan Pesisir Pantai Penyusuhan, Banjar Dinas Tukad Ampel, Kecamatan Kub
EKONOMI
ACEH TAMIANG, Banjir yang melanda Kampung Paya Bedi, Kuala Simpang, Aceh Tamiang, menyisakan duka mendalam bagi warga. Rumahrumah teren
NASIONAL