BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Satgas TNI Yonif 700/WYC Bangun Honai di Gome, Jalin Kemanunggalan dengan Warga Papua

Ronald Harahap - Minggu, 29 Juni 2025 12:16 WIB
Satgas TNI Yonif 700/WYC Bangun Honai di Gome, Jalin Kemanunggalan dengan Warga Papua
Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) bersama warga membangun honai, di Kampung Gome, Distrik Gome, Sabtu (28/6). (Foto: Ronald Harahap)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PAPUA TENGAH– Di tengah cuaca mendung dan udara dingin pegunungan Papua, prajurit TNI dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kearifan lokal dan mempererat hubungan dengan masyarakat melalui aksi nyata.

Sabtu (28/6), Satgas melaksanakan kegiatan Bhakti TNI berupa pembangunan kembali sebuah honai, rumah tradisional khas Papua, milik salah satu tokoh adat setempat di Kampung Gome, Distrik Gome.

Melalui Pos Gome, prajurit-prajurit berseragam loreng terlihat bekerja bahu-membahu bersama warga membangun rumah milik Bapak Pindanius Tabuni, seorang tokoh yang dihormati di kampung tersebut.

Dipimpin oleh Sertu Ismail, para personel tidak hanya membawa senjata, tetapi juga memikul batang kayu, mengangkat alang-alang, dan menyusun jerami, semua demi menegakkan kembali simbol budaya yang begitu bermakna bagi masyarakat setempat.

"Honai bukan sekadar rumah, tapi jantung budaya. Ini warisan bangsa, dan kami bangga bisa membantu menjaganya," ujar Sertu Ismail saat ditemui di sela-sela aktivitas pembangunan.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat Papua.

Tidak sebatas menjalankan tugas pengamanan, Satgas TNI juga mengambil peran penting dalam menjaga kelestarian budaya lokal.

Komandan Pos Gome, Lettu Inf Na'im Aryo, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun kepercayaan dan kedekatan emosional antara prajurit dan warga.

"Inilah esensi kehadiran kami di sini. Menjadi bagian dari masyarakat, membantu dari hal terkecil. Membangun honai berarti membangun jembatan hati antara prajurit dan rakyat. Dan bagi kami, itu jauh lebih penting dari sekadar tugas," ungkapnya.

Bapak Pindanius Tabuni, pemilik honai, menyampaikan rasa terima kasih dan haru atas bantuan yang diberikan oleh TNI.

Menurutnya, honai tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai ruang berkumpul, berbagi cerita, dan menjaga nilai-nilai adat yang telah diwariskan turun-temurun.

"Saya sangat bersyukur. Honai ini bukan cuma tempat tinggal, tapi tempat kami bercerita, berkumpul, dan menjaga adat. TNI sudah seperti saudara, datang bantu tanpa pamrih. Tuhan berkati kalian," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru