BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

Pejabat Saudi Sebut Israel Negara Genosidal dan Apartheid, Serukan Pengadilan Internasional untuk Netanyahu

BITVonline.com - Sabtu, 07 Desember 2024 14:16 WIB
104 view
Pejabat Saudi Sebut Israel Negara Genosidal dan Apartheid, Serukan Pengadilan Internasional untuk Netanyahu
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Riyadh– Pada Sabtu (7/12/2024), Pangeran Turki Al Faisal, mantan kepala intelijen Saudi, mengecam Israel sebagai negara “genosidal” dan “apartheid” dalam pidatonya di Konferensi Dialog Manama yang diadakan di Bahrain. Ia juga menyoroti perlunya membawa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menghadapi tuduhan kejahatan perang.

Pernyataan keras ini mengungkapkan ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut setelah pembicaraan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel dihentikan menyusul dimulainya perang Gaza. Pangeran Turki mengutip laporan dari kelompok hak asasi manusia internasional yang menyebut Israel bukan hanya negara kolonial tetapi juga melakukan genosida terhadap rakyat Gaza.“Israel hari ini, menurut kelompok hak asasi manusia internasional, bukan hanya negara kolonial apartheid, tetapi juga negara genosidal,” ujar Pangeran Turki. Ia menambahkan, “Sudah saatnya dunia untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membawa mereka yang dituduh oleh Mahkamah Pidana Internasional ke pengadilan.”

Komentar ini muncul setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, yang diduga terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang. Tuduhan serupa juga dilontarkan oleh Amnesty International, meskipun Israel membantah klaim tersebut dan menyebutnya sebagai propaganda.Pangeran Turki, yang juga merupakan mantan duta besar Saudi untuk AS, mengungkapkan harapannya terhadap peran yang bisa dimainkan Presiden terpilih AS, Donald Trump, dalam membawa perdamaian ke Timur Tengah. “Negara-negara sahabat di kawasan ini berharap agar Tuan Trump melanjutkan apa yang telah ia mulai sebelumnya, untuk membawa perdamaian dengan huruf kapital di Timur Tengah,” ujar Pangeran Turki.Pernyataan tersebut juga mencerminkan ketegangan yang semakin besar di kawasan setelah perang Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023, setelah serangan besar-besaran oleh Hamas terhadap wilayah Israel. Perang tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa di Gaza, dengan angka kematian mencapai lebih dari 44.000 orang, mayoritas warga sipil.

Baca Juga:

Selain itu, dalam sidang Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam di Riyadh bulan lalu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga menuduh Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Tuduhan tersebut kembali mencuat di tengah pertempuran yang tak kunjung usai di Gaza.Pangeran Turki menambahkan bahwa kehadiran Trump, yang memiliki mandat kuat dari pemilih Amerika, dapat memainkan peran penting dalam memberikan kepemimpinan global dan memulai perubahan positif di Timur Tengah.“Sudah saatnya Amerika, di bawah kepemimpinan Anda, mengubah arah kawasan yang bermasalah ini,” kata Pangeran Turki menutup pidatonya. (JOHANSIRAIT)

Baca Juga:
Tags
beritaTerkait
Wamen Dikdasmen RI Tegaskan Urgensi Deep Learning dalam Pendidikan Muhammadiyah Aceh
Tips Memilih Semangka yang Manis dan Matang: Jangan Salah Pilih, Ini Ciri-cirinya!
Anggota Parlemen Minnesota dan Suami Ditembak M4ti, Diduga Bermotif Politik
Bimtek Kades di Berastagi Dikecam: GEMMA PETA INDONESIA Nilai Pemborosan Anggaran Capai Rp 3,86 Miliar
Kebakaran Hebat Landa Marina Pinnacle Dubai, 3.820 Warga Selamat Berkat Evakuasi Kilat
Juara MMA Ronald Siahaan Kecewa dengan Walikota Pematangsiantar: "Tolong Cabut Kata-Kata Anda!"
komentar
beritaTerbaru