Barisan Intelijen Masyarakat (BIM) Kota Tanjungbalai menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sumatera Utara, Jumat (8/8/2025) (foto : ronald hrp/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
MEDAN – Barisan Intelijen Masyarakat (BIM) Kota Tanjungbalai menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sumatera Utara, Jumat (8/8/2025), menuntut pengungkapan tuntas kasus dugaan peredaran narkoba di Mahkota Hall & KTV yang berada dalam kompleks Tresya Hotel, Kota Tanjungbalai.
Dalam orasinya, perwakilan BIM, Aldo, mendesak Kapolda Sumut untuk menindaklanjuti kasus penangkapan narkotika jenis ekstasi yang terjadi pada 11 Desember 2024 lalu di lokasi hiburan malam tersebut.
Kasus tersebut disebut-sebut menyeret nama pengusaha berinisial MS, pemilik Tresya Hotel, dan RB, yang diduga sebagai "tangan kanan" jaringan narkoba internasional.
"Kami minta Kapolda Sumut segera buka tabir siapa sebenarnya RB dan perannya di balik kasus ini. Publik berhak tahu," tegas Aldo di hadapan awak media.
BIM juga mendesak Kapolri agar memberikan perhatian khusus terhadap peredaran narkoba di Kota Tanjungbalai yang dinilai sudah sangat meresahkan. Mereka menyebut Tresya Hotel diduga kuat menjadi sarang bandar narkoba dan lokasi transit jaringan narkoba internasional.
"Tempat itu bukan sekadar hiburan malam biasa. Sudah berkali-kali jadi lokasi penggerebekan, tapi tak pernah tuntas. Ada yang ditutupi?" tambah Aldo.
Menurut BIM, dalam penangkapan pada Desember 2024, sejumlah barang bukti ekstasi ditemukan, namun hingga kini publik tidak mengetahui perkembangan kasusnya, termasuk siapa saja yang terlibat.
Desakan Pemanggilan MS dan RB
Dalam tuntutannya, BIM meminta Polda Sumut untuk segera memanggil dan memeriksa pengusaha berinisial MS, serta mengusut peran RB yang disebut sebagai pengendali operasional peredaran ekstasi di Mahkota Hall & KTV. BIM menilai keterlibatan dua tokoh ini sangat krusial dalam mengungkap jaringan narkotika yang lebih luas.