BREAKING NEWS
Minggu, 28 September 2025

Sejarah Lahirnya Paskibraka : Husein Mutahar Dari Ajudan Soekarno ke Bapak Paskibraka

Justin Nova - Senin, 11 Agustus 2025 17:19 WIB
Sejarah Lahirnya Paskibraka : Husein Mutahar Dari Ajudan Soekarno ke Bapak Paskibraka
H. Mutahar menggunakan baju Pramuka pada tahun 1998 (foto : wikipedia)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN - Setiap tanggal 17 Agustus, momen pengibaran Bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka selalu menjadi sorotan dan dinantikan masyarakat Indonesia.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa sejarah terbentuknya Paskibraka tak terlepas dari peran penting ajudan Presiden Soekarno, Husein Mutahar.

Cerita ini bermula pada peringatan detik-detik Proklamasi tahun 1946, saat Indonesia masih berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru berusia dua tahun. Karena situasi politik dan keamanan yang belum stabil, upacara 17 Agustus kala itu dipindahkan ke Gedung Agung, Yogyakarta, yang berfungsi sebagai Istana Kepresidenan sementara.

Bung Karno memerintahkan Husein Mutahar, sebagai perwira Angkatan Laut, untuk menyusun rangkaian upacara pengibaran bendera pusaka yang dijahit oleh Fatmawati. Mutahar menginginkan agar pengibaran bendera menjadi momen yang berkesan dan bermakna. Namun, kondisi darurat membuatnya sulit melibatkan pemuda dari seluruh Indonesia.

Akhirnya, Mutahar menunjuk lima anak muda yang berada di Yogyakarta saat itu—tiga pemudi dan dua pemuda—untuk mengerek Bendera Merah Putih. Lima anak muda ini melambangkan lima sila dalam Pancasila, simbol kekuatan persatuan bangsa.

Selain itu, Mutahar mendesain seragam upacara yang menjadi ciri khas Paskibraka hingga kini: jas putih dengan celana panjang atau rok putih, kaus dalam merah putih, serta peci hitam ala Presiden Soekarno. Upacara berjalan sukses dan mendapat pujian langsung dari Bung Karno, yang membuat Mutahar dikenal sebagai Bapak Paskibraka.

Pada era Presiden Soeharto, Mutahar kembali mengembangkan tata cara pengibaran bendera dengan menciptakan sistem formasi tiga kelompok: Kelompok 17, Kelompok 8, dan Kelompok 45, yang kini menjadi tradisi dalam upacara HUT RI di Istana Merdeka.

Memasuki HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025, kisah lahirnya Paskibraka mengingatkan kita bahwa pengibaran bendera bukan hanya seremoni, melainkan simbol perjuangan, persatuan, dan kebanggaan seluruh bangsa Indonesia. Warisan Husein Mutahar ini terus hidup, memastikan bahwa Merah Putih akan selalu berkibar di seluruh penjuru tanah air.*

(km/j006)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru