
Silahturahmi Nasional IKWI, Ketua Umum Tekankan Solidaritas dan Profesionalisme
JAKARTA Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silahturahmi Nasional dan Rapat Pra Kongres bertajuk IKWI Bangkit Bersatu d
Politik
Seoul, Korea Selatan – Ketegangan politik yang memuncak di Korea Selatan terlihat jelas pada Selasa (3/12) malam, ketika sejumlah tentara berupaya masuk ke gedung parlemen setelah Presiden Yoon Suk-yeol memberlakukan darurat militer. Upaya tersebut memicu bentrokan antara anggota parlemen dan aparat keamanan di luar gedung parlemen, yang diduga dipicu oleh usaha dari pihak oposisi untuk menghentikan pemberlakuan darurat militer tersebut.
Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan darurat militer dalam pengarahan yang disiarkan televisi, dengan alasan untuk “memberantas kekuatan pro-Korea Utara dan melindungi tatanan demokrasi konstitusional.” Tindakan ini telah memicu protes keras dari pihak oposisi yang menganggap langkah tersebut sebagai ancaman terhadap stabilitas demokrasi di negara tersebut.Pemberlakuan darurat militer ini terjadi setelah berbulan-bulan ketegangan politik, dengan sejumlah kelompok oposisi menilai bahwa kebijakan Presiden Yoon cenderung mengarah pada otoritarianisme. Keputusan ini disertai dengan langkah-langkah yang dipertanyakan mengenai kebebasan sipil dan hak-hak politik di Korea Selatan.
Situasi semakin tegang ketika sejumlah tentara berusaha memasuki gedung parlemen, tempat berlangsungnya rapat penting di tengah pengumuman darurat militer. Tidak jelas apa tujuan dari upaya tersebut, tetapi sejumlah laporan menyebutkan bahwa insiden itu berkaitan dengan langkah aparat militer untuk mengamankan gedung parlemen dan mencegah perlawanan dari pihak oposisi.Sementara itu, bentrokan fisik dilaporkan terjadi di luar gedung parlemen antara anggota parlemen dan aparat keamanan. Insiden tersebut semakin memanaskan situasi politik yang sudah dalam ketegangan tinggi, dengan banyak anggota parlemen dari pihak oposisi yang menuntut penghapusan darurat militer dan pembatalan langkah-langkah represif yang diambil pemerintah.
Perdana Menteri dan pihak koalisi mendukung keputusan Presiden Yoon, dengan alasan bahwa darurat militer diperlukan untuk memastikan stabilitas negara di tengah ancaman dari kelompok-kelompok yang berpotensi merusak keamanan nasional. Di sisi lain, kelompok oposisi menilai bahwa langkah tersebut hanya akan memperburuk polarisasi politik dan merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.Dalam beberapa hari ke depan, dampak dari langkah darurat militer ini akan semakin jelas, terutama dalam hal apakah langkah tersebut akan mempengaruhi jalannya pemerintahan dan kestabilan demokrasi di Korea Selatan. Sementara itu, protes dan aksi demonstrasi di luar gedung parlemen diperkirakan akan terus berlanjut, mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kebijakan Presiden Yoon Suk-yeol.
(JOHANSIRAIT)
JAKARTA Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silahturahmi Nasional dan Rapat Pra Kongres bertajuk IKWI Bangkit Bersatu d
PolitikJAKARTA Kejaksaan Agung melalui Badan Pemulihan Aset (BPA) bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung berhasil melelang 10 un
Hukum dan KriminalJakarta Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipid Narkoba) Bareskrim Polri mengakui mengalami kendala dalam menangkap Fredy Pratama, ge
Hukum dan KriminalJAKARTA Survei Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk Satu Tahun Pemerintahan Evaluasi dan Catatan Publik mengungkap temuan menarik
PolitikJAKARTA Hakim Agam Syarif mengungkapkan alasannya menerima suap senilai Rp 6,2 miliar dalam kasus vonis lepas perkara korupsi crude palm
Hukum dan KriminalBANDUNG Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan jumlah kas daerah Jabar saat ini sebesar Rp 2,6 triliun, bukan Rp 4,1 triliun
PemerintahanMEDAN Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut 20242025 sekaligus Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumut, Muly
Hukum dan KriminalJAKARTA Wacana pelaporan terhadap akun media sosial pembuat meme Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memicu pe
PemerintahanJAKARTA Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun pada APBN 2026 untuk menghapus atau
EkonomiJAKARTA Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu&039ti mengumumkan program wajib belajar 13 tahun akan mulai dilak
Pendidikan