BREAKING NEWS
Jumat, 05 September 2025

Mahfud MD Kritik Langkah Prabowo Undang 16 Ormas Islam di Tengah Demo: Mulia Tapi Tidak Tepat

Abyadi Siregar - Rabu, 03 September 2025 00:27 WIB
Mahfud MD Kritik Langkah Prabowo Undang 16 Ormas Islam di Tengah Demo: Mulia Tapi Tidak Tepat
Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (foto: tangkapan layar yt Mahfud MD Official)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang mengundang 16 organisasi masyarakat (ormas) Islam di tengah gelombang aksi demonstrasi menuai kritik dari mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Lewat tayangan Podcast Terus Terang di YouTube Mahfud MD Official, Selasa (2/9/2025), Mahfud menilai langkah tersebut tidak relevan dengan akar persoalan yang sedang dihadapi masyarakat.

"Itu perbuatan bagus, mulia, tetapi menurut saya tidak tepat," kata Mahfud.

Baca Juga:

Menurut Mahfud, aksi demonstrasi yang terjadi sejak 25 Agustus 2025 tidak dipicu oleh isu agama, melainkan tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat kebijakan pemerintah.

Baca Juga:

"Isunya ini bukan masalah agama. Itu masalah ekonomi. Yang protes itu bukan gerakan keagamaan, bukan santri. Santri-santri tidak ikut ini," jelasnya.

Ia menambahkan, unjuk rasa muncul karena publik merespons kebijakan pemerintah yang dianggap menekan kehidupan sehari-hari.

"Putusan kayak kemarin saja, buat kebijakan, hentikan ini, saya akan melakukan ini dalam beberapa hari ke depan. Nah, itu yang jadi pemicu. Jadi bukan soal agama," tegas Mahfud.

Dengan dasar itu, Mahfud menilai langkah Presiden Prabowo mengundang 16 ormas Islam di Hambalang, Jawa Barat, pada Sabtu (30/8/2025), tidak relevan.

"Itu keliru coba memanggil 16 ormas Islam. Di situ terlihat sekali, ormas Islam bicara apa kaitannya dengan ini semua? Tidak ada," ujarnya.

Diketahui, Presiden Prabowo menerima perwakilan 16 ormas Islam di kediamannya di Hambalang.

Pertemuan tersebut dihadiri para ketua umum serta sekretaris jenderal dari masing-masing organisasi, bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Kepala BIN Muhammad Herindra, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang turut hadir menjelaskan bahwa pertemuan berlangsung dalam suasana dialog terbuka.

"Kami berdialog dari hati ke hati, memahami secara umum permasalahan bangsa yang dihadapi, khususnya hari-hari ini," ujar Gus Yahya melalui konferensi pers yang disiarkan Sekretariat Presiden.

Ia menyampaikan, pertemuan tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk meredam situasi dan mengajak masyarakat tetap tenang.

"Untuk mengajak masyarakat supaya lebih tenang, dan insya Allah bersama Presiden Prabowo Subianto dengan dukungan para pemimpin umat, kita bisa mengatasi tantangan yang dihadapi," lanjutnya.

Kritik Mahfud MD menjadi salah satu suara berbeda atas strategi komunikasi politik Presiden Prabowo di tengah tekanan demonstrasi.

Sementara pemerintah menekankan pentingnya dukungan ormas Islam untuk menjaga stabilitas, Mahfud berpendapat bahwa persoalan utama justru berada pada ranah kebijakan ekonomi.

Dengan adanya perbedaan pandangan ini, publik kini menantikan langkah lanjutan pemerintah dalam merespons aspirasi masyarakat di jalanan.*

(km/a008)

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Polda Metro Jaya Respons Desakan Pembebasan Demonstran dalam 17+8 Tuntutan Rakyat
Hotman Paris Minta Gelar Perkara Dugaan Korupsi Nadiem Makarim di Istana, Tantang Prabowo Hadir Langsung
Viral Anggota BAIS Disebut Provokator oleh Brimob Saat Demo, Ini Penjelasan Resmi TNI
Akademisi UIN Ar-Raniry: Bangsa Ini Butuh Kembali pada Nilai Islam dan Akhlak Nabi
Presiden Prabowo Ajak Umat Islam Teladani Akhlak Nabi Muhammad SAW di Peringatan Maulid 1447 H
Unjuk Rasa Mahasiswa UIN Padangsidimpuan Berakhir dengan Penyumpahan Ketua DPRD Pakai Al-Qur'an
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru