
Insiden MBG Basi di Bombana, BGN Akan Tinjau SOP
JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa pihaknya akan segera meninjau dan mengevaluasi standar operasiona
Peristiwa
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa aturan baru mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) yang mewajibkan eksportir untuk memarkir 100 persen DHE dalam setahun dapat menambah cadangan devisa Indonesia sebesar lebih dari 90 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun.
Airlangga menyebutkan bahwa aturan tersebut masih dalam proses dan akan dituangkan dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) yang saat ini sedang disusun. “DHE sudah selesai. PP-nya sedang disiapkan, harmonisasi, dan akan ada koordinasi dengan BI, OJK, serta perbankan,” ujarnya di Gedung Ali Wardhana, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Pemerintah juga telah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder terkait kebijakan ini, dan Airlangga menegaskan bahwa tidak ada penolakan dari pihak pengusaha mengenai aturan baru ini. “Kami sudah komunikasi dengan seluruh stakeholder, dan tidak ada penolakan,” tambahnya.
Baca Juga:
Aturan baru yang tertuang dalam PP Nomor 22 Tahun 2024 ini memberikan insentif Pajak Penghasilan (PPh) bagi eksportir yang menempatkan DHE SDA mereka di perbankan domestik. Insentif PPh tersebut bervariasi, dengan tarif 0 persen untuk instrumen dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan, 2,5 persen untuk instrumen dengan jangka waktu 6 bulan, 7,5 persen untuk instrumen dengan jangka waktu 3 bulan hingga kurang dari 6 bulan, dan 10 persen untuk instrumen dengan jangka waktu 1 bulan hingga kurang dari 3 bulan.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa eksportir akan diwajibkan untuk menyimpan DHE SDA di dalam negeri selama minimal satu tahun, lebih lama dari ketentuan sebelumnya yang hanya tiga bulan. Meskipun demikian, pemerintah akan menjanjikan bunga yang lebih menarik bagi eksportir yang mematuhi ketentuan ini.
Baca Juga:
Sebagai bagian dari implementasi kebijakan, Bank Indonesia (BI) akan menyediakan dua instrumen baru untuk penempatan DHE SDA, yaitu sekuritas valuta asing BI (SVBI) dan sukuk valuta asing BI (SUVBI). Instrumen baru ini akan melengkapi instrumen yang sudah ada, yaitu deposito berjangka valas (TD valas), yang memungkinkan eksportir untuk menempatkan DHE mereka di rekening khusus dan memanfaatkan fasilitas yang ada di bank, yang kemudian dapat diteruskan ke BI.
(christie)
JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa pihaknya akan segera meninjau dan mengevaluasi standar operasiona
PeristiwaSAMARINDA Sebuah mobil yang berisi empat orang menabrak 24 motor di sebuah jalan sempit di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa (22/4)
Hukum dan KriminalJAKARTA Dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang melibatkan Harun Masiku, seorang staf di DP
Hukum dan KriminalBATU BARA Seorang pemotor bernama Padlan (43) warga Dusun Durian V, Desa Durian, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara, meninggal dunia d
PeristiwaOKU TIMUR Sebuah peristiwa tragis terjadi di Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan (Sumsel) pada Kamis (24/4) siang. Seorang mahasiswa berus
Hukum dan KriminalPONTIANAK Sebuah peristiwa tragis terjadi di Kota Pontianak, di mana mayat bayi lakilaki ditemukan terbungkus plastik di tempat sampah yan
Hukum dan KriminalJAKARTA Sebuah video yang menunjukkan aksi sekelompok individu mengacungkan selebaran bernada separatis di ruang sidang United Nations Perm
NasionalLABUHANBATU SELATAN Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan praktik judi online yang meres
Hukum dan KriminalLOMBOK BARAT Sebuah kasus pelecehan seksual yang melibatkan pimpinan pondok pesantren di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini teng
Hukum dan KriminalASAHAN Anggota DPRD Asahan, Pajar Prianto (42), resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam yang digerebek polisi di ru
Hukum dan Kriminal