BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

Gus Yahya Singgung Cak Imin Sepelekan SK Pencopotan KH Marzuki: Kayak Anak Kecil?

BITVonline.com - Minggu, 28 Juli 2024 08:09 WIB
Gus Yahya Singgung Cak Imin Sepelekan SK Pencopotan KH Marzuki: Kayak Anak Kecil?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  -Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Yahya, baru-baru ini melontarkan respons tegas terhadap pernyataan kontroversial dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Dalam acara Harlah ke-26 PKB pada 23 Juli 2024, Cak Imin mengklaim bahwa KH Marzuki Mustamar tetap sebagai Ketua NU, sebuah pernyataan yang menuai sorotan tajam karena KH Mustamar telah dicopot dari posisi Ketua PWNU Jatim pada akhir tahun 2023.

Pernyataan yang Kontroversial

Dalam sambutannya di acara Harlah PKB, Cak Imin secara gamblang menyebut KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua NU, dan menyinggung kemungkinan pembuatan SK baru jika diperlukan. “Terima kasih KH Marzuki, di hati saya Ketua NU tetap Kiai Marzuki Mustamar,” ujar Cak Imin yang disambut tawa peserta. “Soal SK kan bisa saya buatkan lagi, wong cuma tanda tangan ngono, gampang,” tambahnya, menandai ketidakpahamannya terhadap proses internal NU yang telah ditetapkan.

Gus Yahya: “Pernyataan yang Menghakimi”

Gus Yahya tidak tinggal diam terhadap pernyataan tersebut. Dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada 28 Juli 2024, Gus Yahya menegaskan bahwa keputusan terkait KH Mustamar telah dilakukan sesuai dengan mekanisme internal PBNU. Ia menjelaskan, pemberhentian KH Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim telah melalui proses yang sah dan sesuai dengan aturan organisasi. Gus Yahya menilai bahwa tindakan Cak Imin yang mencoba mengeluarkan SK sendiri untuk penggantian posisi ini merupakan tindakan yang tidak tepat dan mengganggu kestabilan internal NU.

“Ya kemarin misalnya ada pernyataan yang menghakimi bahwa keputusan PBNU tentang PWNU Jawa Timur tidak dibenarkan dan mereka tidak bisa terima dan mereka akan membuatkan SK sendiri untuk penerus PWNU Jawa Timur, ini kan masalah,” ujar Gus Yahya. Ia menambahkan bahwa PBNU tidak akan terpengaruh oleh agenda politik luar dan akan tetap melangkah sesuai prosedur yang ada.

Kepentingan Politik di Balik Perseteruan

Menurut Gus Yahya, pernyataan Cak Imin tidak hanya mencerminkan ketidakpahaman terhadap struktur dan proses internal NU, tetapi juga diduga mengandung kepentingan politik. “Kita juga kita tahu kita paham kepentingan politik di situ ada agenda-agenda politik di situ kami paham maka kami juga tidak mau melangkah tergesa-gesa,” ujarnya. Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU akan tetap pada prinsip dan aturan yang telah ditetapkan tanpa terpengaruh oleh manuver politik eksternal.

Konflik yang Memanas

Konflik antara PKB dan PBNU nampaknya semakin meruncing dengan pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan. PKB, yang selama ini berhubungan erat dengan NU, kini menghadapi ketegangan dengan PBNU terkait soal kepemimpinan dan keputusan organisasi. Konflik ini mencerminkan ketegangan yang lebih luas dalam politik nasional, di mana partai politik dan organisasi keagamaan saling berhadapan dengan kepentingan masing-masing.

Kesimpulan

Pernyataan Cak Imin yang menganggap KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua NU dan kemampuannya untuk membuat SK baru telah memicu respons tegas dari Gus Yahya dan PBNU. Dengan konflik yang semakin memanas, penting bagi semua pihak untuk memahami dan menghormati mekanisme internal organisasi untuk menjaga keharmonisan dan integritas dalam struktur keagamaan dan politik di Indonesia.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru