BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

Yusri Usman Desak Prabowo Copot Erick Thohir Terkait Kasus Oplosan Pertamax yang Merugikan Negara Rp 1.000 Triliun

Adelia Syafitri - Senin, 03 Maret 2025 20:43 WIB
424 view
Yusri Usman Desak Prabowo Copot Erick Thohir Terkait Kasus Oplosan Pertamax yang Merugikan Negara Rp 1.000 Triliun
Menteri BUMN, Erick Thohir.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, mendesak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk segera mencopot Erick Thohir dari jabatannya sebagai Menteri BUMN.

Desakan ini terkait dengan dugaan kasus 'pengoplosan Pertamax' yang merugikan negara hingga mencapai Rp 1.000 triliun.

Baca Juga:

Yusri Usman menegaskan, langkah ini penting jika Presiden Prabowo Subianto ingin menunjukkan komitmennya dalam memerangi korupsi.

Menurutnya, jika kasus ini ingin diselesaikan secara transparan dan cepat, Erick Thohir harus dinonaktifkan.

Baca Juga:

"Jika Presiden Prabowo Subianto benar-benar berkomitmen memerangi korupsi, maka sebaiknya Menteri BUMN segera dinonaktifkan agar kasus ini dapat cepat terselesaikan," ujar Yusri, Senin (3/3/2025).

Yusri juga mengkritik proses bisnis di Pertamina yang dikelola oleh pejabat-pejabat yang ditunjuk oleh Erick Thohir.

Menurutnya, praktik korupsi yang terjadi di Pertamina sangat merugikan rakyat, terutama pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Rakyat pengguna BBM sangat dirugikan oleh proses bisnis yang koruptif di Pertamina yang diduga dilakukan oleh pejabat-pejabat yang ditunjuk Erick Thohir," jelasnya.

Yusri juga menyoroti sikap Erick Thohir yang sempat bungkam selama lebih dari empat bulan setelah Kejaksaan Agung melakukan penggeledahan di kantor dan rumah direksi Pertamina pada Oktober 2024.

Meskipun demikian, setelah bertemu dengan Jaksa Agung, Erick Thohir menyatakan akan mengevaluasi direksi Pertamina yang menjadi tersangka.

Sementara itu, Erick Thohir membantah tudingan oplosan Pertamax dan mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin banyak memberikan penjelasan kepada media terkait pertemuan dengan Jaksa Agung ST Burhanudin.

Dia mengklaim, jika ada praktik oplosan, maka penindakan sudah dilakukan sejak awal.

"Jika itu terjadi oplosan, pasti sudah ada penindakan sejak awal," kata Erick.

Ia juga menegaskan bahwa tidak semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina, karena banyak SPBU yang dimiliki oleh pihak swasta.

(tb/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Pertamina Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel, Sistem Pasokan Fleksibel Jadi Kunci
Antisipasi Perang Israel-Iran, Pertamina Siapkan Impor Minyak dari Afrika dan Ubah Rute Kapal
Pertamina Klarifikasi Isu Tambahan Impor Migas dari AS: Bukan Penambahan Kuota, Tapi Alih Sumber
Rolex dari Prabowo untuk Timnas Indonesia: Erick Thohir Enggan Buka Suara
RUPS Pertamina 2025: Direksi dan Komisaris Dirombak, 4 Alumni SMA Taruna Nusantara Masuk Jajaran Pimpinan
Kejagung Sita Aset Kilang Minyak PT OTM Terkait Kasus Korupsi Pertamina
komentar
beritaTerbaru