Walau Keuangan Tapsel Tak Baik-baik Saja, Gus Irawan Pantang Menyerah

Hal itu terjadi karena tidak selektifnya pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari tahun 2021 sampai 2024.

Pegawai Negeri Sipil (PNS/ASN) Tapsel sesungguhnya relatif sudah memadai, tetapi pemerintahan bupati periode yang lalumasih mengangkat ribuan orang PPPK.

Ditambah lagi CPNS, THL serta TKS. Sehingga, banayk uang daerah tergerus untuk menggajinya dan anggaran pembangunan jadi berkurang.

Karena pertambahan jumlah Belanja Pegawai itu tidak diimbangi pertambahan Pendapatan Daerah, maka kondisi keuangan Tapsel tahun ini menjadi sulit.

"Sebelum Bupati Dolly Pasaribu megakhiri masa jabatan, dia terbitkan Keputusan Bupati Tapsel tertanggal 11 Februari 2025 untuk merumahkan pegawai Non ASN. Jadi ingat ya, bukan pak Gus Irawan yang memberhentikan mereka, tapi bupati sebelumnya" tegas Rawi.

Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan segenap masyarakat Tapsel, sehingga mereka terpilih di Pilkada.

Pasangan ini menegaskan Pilkada telah berlalu dan saatnya semua kompak mewujudkan Tapsel Kembali Bangkit menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera.

"Benar apa yang disampaikan Pak Rawi, anggota DPRD Tapsel daerah pemilihan Aek Bilah, Saipar Dolok Hole dan Arse tadi. Namun, kita tidak akan menyerah pada kondisi keuangan tersebut, kita harus bangkit dan berjuang untuk mengatasinya," tegas Gus Irawan.

Bersama Jafar Syahbuddin, dia sepakat berjuang meningkatkan pendapatan daerah agar kemampuan keuangan Tapsel membaik.

Melakukan efisiensi dan rasionalisasi anggaran, yang antara lainnya tidak membeli mobil dinas baru untuk Bupati dan Wakil Bupati.

Pembangunan tetap ada, meski banyak yang sudah ditampung di APBD 2025 terpaksa dibatalkan akibat efisiensi anggaran keuangan negara.

Program yang akan direalisasikan sifatnya prioritas dan terutamanya yang berkaitan dengan peningkatan ketahanan pangan.