BREAKING NEWS
Sabtu, 02 Agustus 2025

Komisaris Pertamina Tinjau Operasi Hulu Migas dan Program Konservasi Orang Utan di Kaltim

Ida Bagus Wedha - Rabu, 30 Juli 2025 23:39 WIB
107 view
Komisaris Pertamina Tinjau Operasi Hulu Migas dan Program Konservasi Orang Utan di Kaltim
Komisaris Pertamina Tinjau Operasi Hulu Migas dan Program Konservasi Orang Utan di Kaltim (foto: Gus wedha/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Mutiara, Kalimantan Timur – Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) meninjau langsung kegiatan operasional migas dan program konservasi orang utan di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), anak usaha Pertamina Hulu Indonesia (PHI), yang beroperasi di bawah Regional 3 Kalimantan, Subholding Upstream Pertamina.

Baca Juga:

Kunjungan yang berlangsung pada Rabu, 24 Juli 2025 itu dipimpin oleh Wakil Komisaris Utama Pertamina, Todotua Pasaribu, dan diikuti oleh para Komisaris yakni Nanik S. Deyang, Condro Kirono, dan Raden Adjeng Sondaryani, serta Direktur Manajemen Risiko Pertamina, Ahmad Siddik Badruddin.

Rombongan mengunjungi Mutiara Central Plant (MCP) dan berdialog dengan pekerja untuk memahami lebih dekat tantangan serta capaian kinerja lapangan migas tua yang tetap menunjukkan tren positif. Hingga pertengahan 2025, PHSS mencatat produksi gas bumi sebesar 93,11 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) dan minyak sebesar 12.752 barel per hari (bpod).

Baca Juga:

Sinergi dan Kolaborasi Jadi Kunci

Dalam diskusi bersama manajemen PHSS yang dipimpin oleh Direktur Sunaryanto dan General Manager Zona 9, Julfrinson Alfredo Sinaga, Todotua menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi kompleksitas operasional di lapangan migas yang sudah mature.

"Koordinasi dan sinergi menjadi fondasi penting dalam menjaga kinerja migas nasional, terutama dalam menghadapi tantangan teknis dan keekonomian lapangan tua," ujar Todotua.

Konservasi Orang Utan Jadi Perhatian

Selain operasional migas, Dewan Komisaris juga mengunjungi lokasi program konservasi orang utan yang dijalankan oleh Zona 9 melalui anak usaha seperti PEP Tanjung, PEP Sangasanga, dan PEP Sangatta. Program ini bekerja sama dengan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dan telah mengadopsi tiga individu orang utan serta melakukan penanaman ribuan pohon sejak 2024.

Komisaris Nanik S. Deyang mengapresiasi inisiatif ini sebagai bagian dari tanggung jawab ekologis korporasi.

"Reintroduksi orang utan ke habitat alaminya adalah langkah krusial dalam menjaga keseimbangan hutan tropis. Konservasi harus berdampak ekologis sekaligus sosial," kata Nanik.

Ia juga menyoroti pentingnya pemantauan jangka panjang dan keterlibatan masyarakat lokal agar pelestarian dapat berjalan berkelanjutan. Edukasi dan pelatihan adaptasi orang utan yang sebelumnya hidup dekat dengan manusia menjadi bagian penting dari strategi ini.

Pendekatan ESG dan SDGs di Hulu Migas

Sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), PHI bersama SKK Migas terus memperkuat peran sosial dan lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Kolaborasi dengan BOSF tak hanya dilakukan di Zona 9, tetapi juga diperluas ke unit lain seperti Zona 8, dengan harapan meningkatkan dampak konservasi yang berkesinambungan di seluruh wilayah operasi Pertamina di Kalimantan.*

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru