Retno Marsudi Tegaskan Komitmen Bela Palestina, Terima Penghargaan Diplomacy Mujahidah Award dari MUI

JAKARTA -Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, kembali menegaskan komitmennya untuk mewakili Indonesia dalam membela Palestina dan menentang berbagai tindakan Israel yang dianggap tidak adil dan melanggar hak-hak kemanusiaan. Retno secara konsisten berupaya membela Palestina dalam berbagai forum internasional, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta mengajak negara-negara anggota PBB lainnya untuk mengakui eksistensi negara Palestina.

Retno menekankan bahwa pengakuan internasional terhadap Palestina sangat penting untuk memastikan bahwa Palestina ditempatkan sejajar dengan negara-negara lainnya, sekaligus memberikan harapan baru bagi bangsa Palestina yang telah lama terpinggirkan. “Indonesia memilih untuk berpihak dan membela keadilan dan kemanusiaan, membela yang benar,” ujar Retno saat menerima penghargaan Diplomacy Mujahidah Award dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Kamis pagi, 3 Oktober 2024, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

Penghargaan tersebut diberikan oleh MUI sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi Retno Marsudi dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina di forum internasional. Dalam kesempatan yang sama, Retno juga mengungkapkan harapannya agar pengakuan terhadap Palestina oleh negara-negara anggota PBB dapat meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk menghentikan tindakan-tindakan kejam yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina. Selain itu, ia mendorong implementasi resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan agar Israel segera menghentikan aktivitas ilegal di teritori Palestina.

Baca Juga:

• Diserbu Warga, 2 Ton Beras SPHP Ludes dalam Dua Hari di Palu
• Waspadai! Ini Buah-Buahan yang Harus Dihindari Pengidap Asam Urat

“Pengakuan terhadap Palestina adalah langkah krusial untuk menekan Israel agar mereka menghentikan kekejaman dan penghancuran yang selama ini mereka lakukan. Kami juga mendukung penuh implementasi resolusi Majelis Umum PBB terkait penghentian aktivitas ilegal Israel di wilayah Palestina,” lanjutnya.

Retno juga merespons pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam Sidang Umum PBB beberapa waktu lalu. Menurutnya, pidato tersebut tidak sedikitpun menyentuh persoalan Palestina, yang menunjukkan keinginan Netanyahu untuk menghilangkan hak-hak rakyat Palestina, menghapus harapan bagi kemerdekaan Palestina, dan menggagalkan upaya solusi dua negara.

Baca Juga:

• Turunkan Berat Badan Lebih Efektif? Ini 5 Rutinitas Pagi yang Disarankan Ahli
• Kenapa Kita Tidak Lagi Mencium Bau? Ini Penjelasan tentang Olfactory Fatigue

“Pidato Netanyahu di sidang PBB lalu sama sekali tidak membahas tentang Palestina. Ini adalah upaya nyata untuk menghapuskan Palestina, menghilangkan hak-hak mereka, dan menihilkan harapan kemerdekaan serta solusi dua negara,” kata Retno tegas.

Meskipun perjuangan untuk kemerdekaan Palestina masih panjang, Retno menyatakan bahwa dukungan penuh dari negara-negara besar, termasuk Indonesia, sangat penting dalam proses ini. Ia juga menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan masyarakat serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia yang secara konsisten menunjukkan solidaritas bagi Palestina. Retno mengapresiasi peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai mitra penting dalam perjuangan membela hak-hak rakyat Palestina.

“Kami bersyukur karena masyarakat serta LSM di Indonesia sangat solid dalam mendukung Palestina. MUI dan Baznas adalah contoh mitra yang sangat berperan dalam perjuangan ini,” tambahnya.

Dalam acara penghargaan tersebut, MUI juga menganugerahkan penghargaan kepada mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kiprah JK dan Retno dalam memperjuangkan perdamaian dunia, terutama terkait konflik Israel-Palestina. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini didasari oleh mufakat dari MUI, di mana JK dan Retno dianggap telah menerapkan nilai-nilai Islam yang mengutamakan perdamaian dan keadilan.

“Perjuangan mereka adalah contoh konkrit dari diplomasi yang sejalan dengan apa yang diperjuangkan MUI selama ini. Mereka mewujudkan diplomasi yang berpihak pada kemanusiaan dan keadilan,” ujar Sudarnoto.

Dalam kesempatan yang sama, tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin, juga memberikan apresiasinya terhadap Retno Marsudi. Menurut Din, Retno telah menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam menentang berbagai langkah yang diambil oleh Perdana Menteri Netanyahu, serta konsisten dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina. Ia menilai Retno sebagai figur yang patut dijadikan panutan dalam diplomasi dan pembelaan terhadap mereka yang tertindas.

“Retno Marsudi adalah sosok diplomat yang berani menantang langkah-langkah Netanyahu dan konsisten mendukung Palestina. Ini adalah bentuk nyata dari perjuangan yang sesuai dengan prinsip kemanusiaan,” ungkap Din.

Retno sendiri mengakui bahwa perjuangan untuk memerdekakan Palestina masih jauh dari kata selesai. Namun, ia yakin bahwa dengan sinergi dan dukungan dari negara-negara besar serta solidaritas dari masyarakat internasional, termasuk dari Indonesia, Palestina akan dapat meraih kemerdekaan yang sudah lama mereka dambakan.

Masyarakat Indonesia, melalui berbagai organisasi, terus menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Solidaritas ini terlihat dari berbagai aksi yang dilakukan di tanah air, seperti penggalangan dana dan kampanye kesadaran mengenai kondisi yang dihadapi oleh rakyat Palestina. Retno berharap, dengan dukungan penuh dari negara-negara sahabat dan kerja sama lintas sektor, perjuangan untuk kemerdekaan Palestina akan menemukan jalannya.

“Insya Allah, dengan dukungan dari seluruh pihak, kita akan bisa membantu Palestina untuk mencapai kemerdekaan mereka dan mewujudkan dunia yang lebih adil dan damai,” pungkas Retno.

Dalam situasi yang kompleks dan penuh tantangan, diplomasi Indonesia tetap menunjukkan sikap tegas dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Penghargaan yang diterima oleh Retno Marsudi dan Jusuf Kalla menjadi bukti nyata dari komitmen Indonesia untuk selalu berada di garis depan dalam memperjuangkan hak-hak mereka yang terpinggirkan dan membela keadilan di tingkat global.

(N/014)