BREAKING NEWS
Selasa, 22 Juli 2025

Prabowo Subianto Singgung Podcast dan Isu Keretakan Hubungan dengan Jokowi dalam Pidato di PAN

BITVonline.com - Senin, 26 Agustus 2024 06:52 WIB
51 view
Prabowo Subianto Singgung Podcast dan Isu Keretakan Hubungan dengan Jokowi dalam Pidato di PAN
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Dalam pidatonya pada Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN) yang diselenggarakan di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu (28/8), Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto, menyinggung sejumlah isu yang tengah hangat diperbincangkan, termasuk fenomena podcast yang dinilai merugikan dirinya dan kabar keretakan hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo memulai pidatonya dengan mengungkapkan rasa jengkelnya terhadap siniar yang mengangkat topik keretakan hubungan dirinya dengan Jokowi. Ia mengungkapkan ketidakpuasan terhadap sejumlah podcast yang dianggapnya tidak relevan dan hanya membahas gosip politik.

“Agak jengkel, tapi biar sajalah, biar sajalah. Kalau ada yang enggak mau move on, ya biarlah, enggak apa-apa. Kami enggak mau terpancing,” kata Prabowo dalam pidatonya yang dipantau secara langsung melalui kanal Youtube PAN TV.

Komentar Prabowo ini tampaknya ditujukan untuk sejumlah podcast yang membahas hubungan antara dirinya dan Presiden Jokowi. Menurut Prabowo, diskusi yang berlangsung dalam podcast-podcast tersebut lebih banyak mengangkat spekulasi dan kurang memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman publik.

Ia melanjutkan pidatonya dengan membandingkan usahanya sebagai menteri pertahanan yang fokus pada masalah-masalah konkret, seperti memberikan bantuan air kepada masyarakat yang membutuhkannya, dengan aktivitas mereka yang hanya mengandalkan podcast di bawah pendingin udara. “Ketika ada rakyat susah air, saya kerahkan tim. Kita cari air dan beri air untuk rakyat susah air. Itu mengatasi kesusahan rakyat,” ucap Prabowo.

Prabowo menilai bahwa podcast-podcast tersebut sering kali memberikan informasi yang tidak akurat tentang dirinya. Ia merasa bahwa informasi yang disampaikan dalam podcast tersebut tidak sebanding dengan kenyataan yang ia alami. “Dia lebih tahu pak Prabowo mikirnya begitu daripada saya gitu. Kadang-kadang kalau aku mau tahu apa si yang Prabowo berpikir. Aku cari podcast itu. Dia lebih tahu dari aku,” ujarnya.

Meski demikian, Prabowo menyadari adanya batasan dalam komentarnya mengenai podcast karena keberadaan wartawan di acara tersebut. Ia berusaha untuk tetap sopan dan tidak terlalu keras dalam menyampaikan pendapatnya. “Ini wartawan banyak ya, jadi enggak bisa terlalu keras aku bicara ya, enggak boleh ya. Gus, enggak boleh, Gus. Gus Miftah, enggak boleh ya, harus sopan,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyinggung isu mengenai ketidakharmonian hubungannya dengan Jokowi. Ia mengaku sedikit jengkel dengan spekulasi yang beredar dan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terpengaruh oleh upaya adu domba tersebut. “Kami enggak mau terpancing,” tegas Prabowo.

Menanggapi isu tersebut, Istana Kepresidenan melalui Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro menyebutkan bahwa kabar keretakan hubungan antara Jokowi dan Prabowo merupakan bagian dari politik adu domba. Dalam keterangan tertulisnya, Juri mengatakan bahwa narasi dan spekulasi yang beredar hanya bertujuan untuk mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan.

“Politik adu domba itu politik usang. Sangat tidak disukai oleh masyarakat kita. Jadi, berhentilah membangun narasi dan spekulasi yang bersifat pecah belah kita sebagai bangsa,” kata Juri dalam keterangannya pada Senin, 26 Agustus 2024.

Juri menambahkan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja merangkai informasi, peristiwa, dan kejadian belakangan ini untuk menciptakan kesan adanya konflik antara Jokowi dan Prabowo. Namun, dia tidak menyebutkan pihak-pihak tersebut secara spesifik.

Dengan berbagai tanggapan yang disampaikan Prabowo dan klarifikasi dari pihak Istana, situasi politik di tanah air tampaknya semakin dinamis, dengan spekulasi dan komentar publik yang terus berkembang seiring dengan agenda politik yang berjalan.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru