Mahfud MD Anjurkan KPK Panggil Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Istrinya Terkait Kasus Korupsi

MEDAN –Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengemukakan pandangannya terkait keterlibatan Wali Kota Medan Bobby Nasution dan istrinya, Kahiyang Ayu, dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba. Mahfud MD menganggap bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya memanggil keduanya untuk diperiksa sehubungan dengan dugaan keterlibatan mereka yang muncul dalam persidangan kasus tersebut.

Pernyataan Mahfud MD

Mahfud MD menilai bahwa munculnya nama Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu dalam sidang kasus korupsi Abdul Gani Kasuba, yang digelar di Pengadilan Negeri Ternate pada 31 Juli 2024, harus mendapatkan perhatian serius dari KPK. Menurut Mahfud, ini merupakan bagian dari fakta persidangan yang perlu diusut lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa Bobby dan Kahiyang tidak perlu merasa takut untuk menghadapi pemeriksaan jika mereka merasa tidak bersalah. Mahfud juga menyarankan agar keduanya mematuhi proses hukum dan tidak menghindar dari panggilan KPK.

Baca Juga:

• Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Sesar Besar Sumatera
• Bareskrim Polri Tangguhkan Penahanan Kades Kohod Arsin, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Sebagai perbandingan, Mahfud MD mengingat kembali pengalaman pribadinya ketika dituduh menerima uang terkait kasus di Kotawaringin Barat saat menjabat sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Mahfud menyatakan bahwa dirinya mendatangi KPK untuk diperiksa dan menjelaskan tuduhan yang diarahkan kepadanya. Hal ini menjadi contoh bagi Bobby dan Kahiyang untuk tidak ragu menghadapi proses hukum.

Keterlibatan Bobby Nasution dalam Persidangan

Baca Juga:

• Tian Bahtiar Jadi Tahanan Kota, Kejagung: Karena Alasan Sakit
• Dua Bandar Narkoba Kabur, Polres Pamekasan Janjikan Imbalan Rp10 Juta untuk Informan

Nama Bobby Nasution muncul dalam persidangan kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba di Pengadilan Negeri Ternate. Pada sidang tersebut, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku Utara, Suryanto Andili, menyebut istilah “Blok Medan” yang dikaitkan dengan Bobby Nasution. Suryanto mengungkapkan bahwa istilah tersebut digunakan oleh Abdul Gani untuk menggambarkan pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK, Andri Lesmana, mempertanyakan tentang istilah “Blok Medan,” apakah itu merujuk pada nama perusahaan atau individu. Suryanto mengonfirmasi bahwa menurut pengetahuannya, istilah tersebut merujuk kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keterkaitan Bobby dengan kasus korupsi tersebut dan menambah kompleksitas kasus yang tengah diusut.

Respons Bobby Nasution

Ketika ditanyakan tentang keterlibatannya dalam kasus ini, Bobby Nasution mengaku akan mengikuti perkembangan kasus tersebut dan tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Ketika ditanya lebih jauh mengenai apakah ia mengenal Abdul Gani Kasuba, Bobby memilih untuk pergi dan tidak menjawab pertanyaan media. Respon Bobby menunjukkan sikap yang menunggu proses hukum berjalan dan tidak memberikan penjelasan lebih jauh mengenai keterlibatannya.

Kesimpulan

Keterlibatan nama Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam persidangan kasus korupsi Abdul Gani Kasuba menambah dinamika dalam penyelidikan kasus tersebut. Pernyataan Mahfud MD bahwa KPK perlu memanggil Bobby dan Kahiyang Ayu mencerminkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum. Dengan adanya pernyataan dan perkembangan terbaru dalam kasus ini, publik dan pihak berwenang diharapkan dapat terus memantau proses hukum untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

(N/014)

Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Sesar Besar Sumatera

Bareskrim Polri Tangguhkan Penahanan Kades Kohod Arsin, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Tian Bahtiar Jadi Tahanan Kota, Kejagung: Karena Alasan Sakit

Dua Bandar Narkoba Kabur, Polres Pamekasan Janjikan Imbalan Rp10 Juta untuk Informan

Kesal Tak Diberi Uang, Pria di OKU Bakar Mobil Milik Ibu Kandungnya

Pemilihan RT Serentak di Kota Jambi Dimulai, Wali Kota Maulana Tinjau Langsung Proses Pencoblosan