MEDAN -Debat perdana untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024 berlangsung di Hotel Mercure, Medan, dengan suasana yang penuh tensi antara pendukung kedua pasangan calon. Dalam acara yang dihadiri oleh ribuan pendukung, teriakan dan yel-yel mewarnai debat sebelum kedua paslon, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi, menyampaikan argumen mereka.
Pendukung Edy dan Hasan Basri memulai dengan yel-yel “Banjir, banjir, banjir!” yang menyindir Bobby, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan nonaktif. Di sisi lain, pendukung Bobby membalas dengan menyebut nama jagoannya secara berulang: “Bobby, Bobby, Bobby!”
Salah satu momen menarik adalah saat kedatangan paslon Edy Rahmayadi-Hasan Basri, yang disertai oleh seorang pendukung berpakaian pocong dengan tulisan “Coblos Pecinya”, sebagai simbol kritik terhadap proyek lampu jalan yang gagal saat Bobby menjabat.
Di sesi kedua, terjadi saling tanya antara Bobby dan Edy. Bobby menyoroti adanya “kutipan” uang yang tidak sah di sekolah-sekolah dan mempertanyakan mengapa tidak ada laporan mengenai hal tersebut. Edy merespons dengan menegaskan bahwa pembahasan seharusnya fokus pada angka partisipasi murni pelajar.
Di sisi lain, Bobby juga memberikan apresiasi kepada Edy atas keterbukaan informasi publik yang menjadikan Sumut masuk lima besar di Indonesia, namun tetap berjanji akan meningkatkan peringkat tersebut jika terpilih.
Debat semakin memanas ketika Bobby mempertanyakan keputusan Edy untuk membeli lahan eks Medan Club senilai Rp 457 miliar, sementara pelayanan kesehatan gratis melalui program Universal Health Coverage (UHC) belum sepenuhnya diterapkan. Bobby menekankan pentingnya mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan kesehatan masyarakat.
Edy membela keputusan tersebut, menyebutkan bahwa masalah kesehatan tidak hanya berkaitan dengan UHC, tetapi juga infrastruktur yang harus diperbaiki secara menyeluruh.
Kritik Terhadap Infrastruktur
Di segmen lain, Hasan Basri mengkritik kondisi jalan rusak di dekat kantor Bupati Asahan, yang menjadi tanggung jawab Surya, mantan Bupati Asahan yang kini berpasangan dengan Bobby. Hasan menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat.
Surya menjawab bahwa perbaikan jalan memerlukan koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten, menegaskan bahwa masalah infrastruktur tidak hanya tanggung jawab satu pihak.
Debat perdana ini tidak hanya menghadirkan ketegangan antara kedua paslon, tetapi juga menggambarkan isu-isu krusial yang dihadapi masyarakat Sumatera Utara, termasuk banjir, pendidikan, dan infrastruktur kesehatan. Dengan persaingan yang semakin ketat, masing-masing paslon berusaha menunjukkan visi dan program yang akan mereka tawarkan jika terpilih sebagai pemimpin daerah.
Debat ini akan menjadi acuan bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka menjelang hari pemungutan suara yang akan datang.
(N/014)
Debat Perdana Pilgub Sumut 2024: Suasana Panas dan Saling Sindir!