Misterius! Istana Niat Lima Laras Kembali Terbakar, Warga Batu Bara Bertanya-Tanya
BATU BARA Lagi dan lagi, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Batu Bara disibukkan dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di Ik
Peristiwa
SUMUT - Sebuah video yang diunggah oleh siawa di media sosial sontak menggemparkan jagat maya. Dengan polosnya, ia mengeluhkan lamanya jam sekolah yang harus dijalaninya setiap hari. "Kami sekolah terlalu lama, tapi tidak ada makan siang," katanya lirih, namun cukup mengguncang siapa pun yang menontonnya. Video itu pun viral, menembus batas ruang kelas dan masuk ke ruang-ruang diskusi publik.
Tak berselang lama, dari daerah pegunungan yang sejuk di Humbang Hasundutan, sebuah kisah menyayat hati datang dari seorang guru. Dalam tulisan reflektif menyambut Hari Guru, ia mengaku tak sanggup membendung air matanya. Dengan getir, ia menulis, "Anakku belum genap tiga tahun, tapi sudah jadi korban kebijakan sekolah lima hari." Ia harus dititipkan sejak pagi buta, agar sang ibu bisa mengajar hingga sore.
Dua cerita ini, satu dari suara polos Siswa dan satu lagi dari hati seorang pendidik, adalah potret kecil dari dampak besar kebijakan pendidikan yang terburu-buru: sekolah lima hari. Kebijakan yang katanya demi efektivitas, nyatanya justru menyisakan kelelahan, kehilangan momen tumbuh kembang, dan hilangnya ruang bernapas bagi anak-anak dan guru.
Apakah semua ini sudah dikaji secara mendalam? Ataukah hanya sekadar formalitas atas nama perubahan?
Berangkat dari keresahan inilah, kami hadirkan perbincangan terbuka dalam BUKABUKAAN, podcast eksklusif bitvonline.com yang tayang di kanal YouTube @bitvofficial. Saya akan duduk bersama anggota Komisi E DPRD Sumut, membedah fakta di balik kebijakan, mendengar suara dari lapangan, dan membuka ruang bagi semua yang terdampak.
Karena di balik angka dan regulasi, ada anak-anak yang kehilangan masa kecilnya, ada guru yang kehilangan waktu untuk keluarganya, dan ada masyarakat yang menuntut kebijakan yang adil, manusiawi, dan berpihak pada masa depan bangsa.
Bukan hanya soal pendidikan. Ini tentang keberpihakan. Tentang mendengar sebelum memutuskan. Tentang berempati sebelum menetapkan.
Tonton dan dengarkan suara yang tak terdengar. Karena kali ini, BUKABUKAAN bukan sekadar bincang-bincang—tapi seruan agar kebijakan tidak lagi lahir dari ruang sunyi, tanpa suara mereka yang paling terdampak.*
BATU BARA Lagi dan lagi, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Batu Bara disibukkan dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di Ik
Peristiwa
KOTA TANGERANG Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota menggagas program pemberdayaan ekonomi bagi para pengemudi ojek online (Ojol) melal
Nasional
MEDAN Polisi memastikan penyelidikan kematian wartawan media online Niko Saragih masih berjalan. Hingga kini, hasil ekshumasi atau pembo
Hukum dan Kriminal
MEDAN Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Utara, Harli Siregar, resmi melantik Abdullah Noer Deny sebagai Wakil Kepala Kejaksaan T
Hukum dan Kriminal
MANOKWARI Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kabupaten Manokwari, P
Nasional
JAKARTA Kabar gembira bagi para petani miskin. Pemerintah melalui program terbaru berencana membagikan tanah dan alat produksi bagi petani
Pertanian Agribisnis
MANOKWARI Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa Papua bukanlah tempat pengasingan, melainkan bagian integral dari Negar
Nasional
JAKARTA Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menggelar sidang putusan terkait nasib lima anggota DPR yang sebelumnya dinonaktifkan oleh
Politik
JAKARTA Musisi dan aktor Onadio Leonardo alias Onad kembali menjadi sorotan publik setelah ditangkap polisi terkait dugaan penyalahgunaa
Entertainment
MEDAN Upaya global untuk mengatasi krisis kekurangan donor organ mencapai tonggak baru. Uji klinis pertama di dunia untuk menilai efektivi
Kesehatan