BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

Pdt. Victor Tinambunan: Banjir Parapat Bukan Ujian Tuhan, Tapi Dampak Kerusakan Lingkungan oleh Manusia

Adelia Syafitri - Senin, 17 Maret 2025 17:40 WIB
Pdt. Victor Tinambunan: Banjir Parapat Bukan Ujian Tuhan, Tapi Dampak Kerusakan Lingkungan oleh Manusia
Ephorus HKBP Pdt Dr. Victor Tinambunan (jas hitam) dalam sebuah konferensi pers di HKBP Resort Parapat pada Senin (17/3/2025).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PARAPAT -Ephorus HKBP Pdt Dr. Victor Tinambunan menggandeng seluruh denominasi gereja, masyarakat, dan elemen terkait untuk segera mengambil sikap terhadap bencana banjir bandang yang melanda Parapat, Kabupaten Simalungun, pada Minggu sore (16/3/2025).

Seruan ini disampaikan Pdt Victor dalam sebuah konferensi pers di HKBP Resort Parapat pada Senin (17/3/2025).

Dalam pernyataan tersebut, Pdt Dr. Victor Tinambunan bersama dengan beberapa tokoh masyarakat, NGO, anggota DPRD Kabupaten Simalungun, serta perwakilan gereja lainnya, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut.

Ephorus menyatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan analisis mengenai kerusakan alam yang terjadi di kawasan Tapanuli Raya, terutama di Parapat, dan menyatakan bahwa bencana ini merupakan dampak dari ulah manusia.

"Kami menyaksikan sendiri bagaimana suasananya, kami merasakan secara langsung bagaimana perasaan warga yang menjadi korban banjir," kata Pdt Victor dalam konferensi pers tersebut.

Ia menegaskan bahwa banjir bandang yang terjadi bukan merupakan ujian dari Tuhan, melainkan akibat perbuatan tangan manusia, terutama kerusakan hutan yang disebabkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut, yang telah merusak ekosistem sekitar.

"Banjir bandang ini adalah dampak dari perbuatan tangan manusia," tegas Pdt Victor.

Menurut laporan yang diterima dari Sinode HKBP, tercatat ada 140 Kepala Keluarga yang menjadi korban dari bencana ini.

Peristiwa ini bukanlah yang pertama kalinya, mengingat kerusakan ekologi di kawasan Danau Toba yang telah berlangsung selama 25 tahun terakhir semakin meningkatkan potensi bencana alam di kawasan tersebut.

Ephorus juga mengungkapkan bahwa potensi bencana seperti banjir ini kini menjadi perhatian serius dalam program kerja HKBP, yang sebelumnya juga telah fokus pada isu-isu sosial lainnya seperti narkoba, perjudian, dan perdagangan manusia.

Dengan seruan ini, Ephorus Pdt Victor berharap agar masyarakat dan semua pihak terkait dapat segera bertindak untuk mengatasi kerusakan alam di kawasan Tapanuli Raya dan menjaga kelestarian lingkungan agar bencana serupa tidak terulang di masa depan.

(tb/a)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru