JAKARTA – PT Lion Group memberikan penjelasan resmi terkait insiden yang terjadi pada pesawat Batik Air rute Yogyakarta-Jakarta yang mengalami masalah mesin menjelang lepas landas pada Jumat (22/11/2024). Kejadian ini sempat menuai keluhan warganet setelah pesawat Airbus 320-200 yang seharusnya terbang dari Bandara Internasional Yogyakarta mengalami gangguan saat proses persiapan lepas landas.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengungkapkan bahwa sebelum pesawat berangkat, pihak manajemen telah melakukan persiapan dan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi dan keamanan pesawat. “Pesawat telah dipersiapkan dengan baik sesuai prosedur dan pemeriksaan rutin yang dilakukan sebelum setiap penerbangan,” ujar Danang.Namun, ketika pesawat sudah berada di darat dan bersiap untuk lepas landas, mendadak mesin pesawat mati dan mengeluarkan suara bising yang sempat mengkhawatirkan penumpang. Insiden tersebut menimbulkan kebingungan di antara para penumpang, mengingat mereka sudah siap untuk melanjutkan penerbangan.
Danang menjelaskan, masalah yang terjadi disebabkan oleh gangguan pada pasokan tenaga listrik eksternal yang diperlukan oleh pesawat sebelum lepas landas. “Pesawat membutuhkan pasokan tenaga listrik dari Ground Support Equipment (GSE), yang biasanya disediakan oleh pihak ketiga. Namun, pada saat proses menyalakan mesin (engine start) dimulai, sumber tenaga Ground Power Unit (GPU) yang disediakan oleh pihak ketiga mengalami gangguan tak terduga,” terang Danang.Akibatnya, pasokan listrik ke pesawat terganggu, yang menyebabkan kabin pesawat menjadi gelap. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem mesin pesawat. Di sisi lain, suara bising yang terdengar saat itu berasal dari sistem hidrolik pesawat. Menurut Danang, suara ini adalah hal yang normal terjadi dalam operasi pesawat jenis Airbus 320 dan tidak menandakan adanya masalah teknis yang serius.
Sebagai langkah proaktif, Batik Air segera mengganti pesawat yang mengalami gangguan tersebut dengan pesawat lain untuk memastikan penerbangan dapat dilanjutkan tanpa penundaan lebih lanjut. “Kami memutuskan untuk mengganti pesawat dengan pesawat lain sebagai upaya untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” tambah Danang.Meskipun kejadian ini tidak menyebabkan cedera atau kecelakaan, Batik Air tetap memohon maaf kepada seluruh penumpang yang terdampak ketidaknyamanan tersebut. “Kami ingin memastikan bahwa kejadian ini tidak terulang di masa depan. Batik Air senantiasa mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama,” tandasnya.Batik Air juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan dan prosedur operasional untuk meminimalkan potensi gangguan serupa, sekaligus memastikan kualitas pelayanan tetap terjaga.
(JOHANSIRAIT)